Saturday, July 12, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Cuaca Panas Ekstrem, Waspadai Risiko Kesehatan Serius Mulai dari Kanker Kulit hingga Heat Stroke

journalist-avatar-top
Kamis, 10 Juli 2025 15.34
cuaca_panas_ekstrem_waspadai_risiko_kesehatan_serius_mulai_dari_kanker_kulit_hingga_heat_stroke

dr M Allif Maulana Syafrin Lubis, M.Ked (PD) (foto:istimewa/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Cuaca panas yang menyengat bukan hanya membuat tubuh tidak nyaman, tetapi juga dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius jika tidak disikapi dengan tepat. Dokter Muhammad Allif Maulana Syafrin Lubis, M.Ked (PD), dari Rumah Sakit Umum Eshmun Medan, mengingatkan masyarakat tentang bahaya paparan sinar matahari berlebihan.

“Paparan sinar matahari yang terus-menerus ke kulit dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Risiko ini berasal dari sinar ultraviolet (UV) yang diserap kulit, dimulai dari gejala ringan seperti kemerahan dan luka bakar, hingga dapat berkembang menjadi kanker kulit,” ujarnya kepada MISTAR, Kamis (10/7/2025).

Selain risiko kanker kulit, dr Allif menjelaskan bahwa paparan sinar matahari dalam waktu lama juga dapat menyebabkan sunburn atau kulit terbakar. Kondisi ini ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi kemerahan, rasa perih saat disentuh, dan dapat mengganggu aktivitas harian.

“Sunburn dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup parah dan memerlukan penanganan medis, terutama bila kulit mulai mengelupas atau terasa panas secara terus-menerus,” katanya.

Tak hanya itu, paparan sinar matahari langsung juga dapat menyebabkan seseorang pingsan. Hal ini disebabkan oleh penurunan sementara aliran darah ke otak yang terjadi secara tiba-tiba, akibat reaksi tubuh terhadap panas ekstrem.

“Sinar UV juga bisa merusak kornea mata, yang berujung pada gangguan penglihatan seperti penglihatan buram. Jika terpapar terus-menerus, sinar UV dapat meningkatkan risiko masalah mata lainnya seperti katarak, melanoma, bahkan kanker mata,” tuturnya.

Lebih lanjut, dr Allif mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kondisi serius seperti heat stroke, yaitu kondisi kegawatdaruratan yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh melebihi 40°C serta gangguan pada sistem saraf pusat.

“Tanda-tanda heat stroke antara lain suhu tubuh di atas 40,5°C, kebingungan, mimisan, gangguan pernapasan, detak jantung meningkat, rasa berdebar-debar, hingga tekanan darah menurun atau hipotensi,” ucapnya.

Sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan, dr Allif menegaskan bahwa heat stroke terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu tubuh, termasuk kegagalan kerja jantung dan pembuluh darah dalam menghadapi cuaca panas ekstrem. (berry/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN