Warga Langkat Khawatir Sungai Besitang Tercemar Limbah Sawit

Proyek pemasangan pipa diduga untuk membuang limbah pabrik sawit ke sungai sudah mulai dikerjakan. (foto:bayu/mistar)
Langkat, MISTAR.ID
Rencana pembuangan limbah pabrik kelapa sawit ke Sungai Besitang melalui saluran pipa memicu kekhawatiran sejumlah warga, termasuk para nelayan tradisional yang menggantungkan hidup dari sungai tersebut.
Warga menyebutkan bahwa air Sungai Besitang selama ini dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian, hingga mencari ikan dan udang.
Potensi pencemaran akibat limbah sawit dinilai dapat mengancam kesehatan, lingkungan, serta ekonomi masyarakat setempat.
“Kami sangat bergantung pada air sungai ini. Kalau sampai tercemar limbah sawit, kami tak bisa pakai airnya lagi, dan nelayan pun bisa kehilangan mata pencaharian,” ujar seorang nelayan bernama Izhar, Sabtu (12/7/2025).
Izhar berharap pemerintah turun tangan secara serius untuk meninjau dan membahas ulang proyek tersebut, agar tidak merugikan masyarakat sekitar yang selama ini hidup berdampingan dengan sungai.
“Kalau air sungai sampai jadi hitam dan bau, tentu tidak bisa digunakan lagi. Kami khawatir ini akan merusak kehidupan warga dan lingkungan,” tambahnya.
Pemasangan Pipa Diduga untuk Saluran Limbah
Kekhawatiran ini mencuat seiring dengan adanya proyek pemasangan pipa paralon berdiameter 8 inci oleh salah satu pabrik kelapa sawit yang beroperasi di Lingkungan I Bukit Tangga, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.
Pipa yang sedang dalam proses pemasangan tersebut diduga kuat akan difungsikan sebagai saluran pembuangan limbah cair hasil produksi sawit langsung ke Sungai Besitang, yang letaknya tak jauh dari lokasi pabrik.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pihak perusahaan maupun pemerintah daerah terkait izin dan dampak lingkungan dari rencana tersebut. (bayu/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Peternak Itik di Langkat Hasilkan 80 Persen Telur, DPRD Dorong Pemerintah Beri Dukungan