Saturday, July 12, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Pangdam I/BB Tutup Pendidikan Komcad SPPI Batch-3 di Pematangsiantar

journalist-avatar-top
Sabtu, 12 Juli 2025 16.07
pangdam_ibb_tutup_pendidikan_komcad_sppi_batch3_di_pematangsiantar

Pangdam I/Bukit Barisan (I/BB), Mayor Jenderal TNI Rio Firdianto bersama Komandan pelatihan Marsekal Pertama TNI, Rudi Paulce Surbakti. (Foto: Abdi/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (I/BB), Mayor Jenderal TNI Rio Firdianto resmi menutup Pendidikan Dasar Militer dan Pelatihan Manajerial, serta Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) Strategi Penguatan Pertahanan Indonesia (SPPI) Batch-3 TA. 2025 di Lapangan Jenderal Sudirman Rindam I/BB Pematangsiantar, Sabtu (12/7/2025).

Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (I/BB), Mayor Jenderal TNI Rio Firdianto mengatakan program SPPI bukanlah program biasa. Ini adalah kebijakan langsung dari Presiden sebagai langkah besar dalam reformasi kelembagaan pertahanan.

"Program SPPI ini menjadi komitmen Kemhan, Unhan RI dan lembaga terkait dalam meningkatkan SDM di bidang pertahanan, pemenuhan gizi, dan pembangunan nasional guna menyiapkan SDM unggul menyongsong Indonesia emas," ujarnya, pada Mistar.

Rio menambahkan, ke depan komponen cadangan SPPI akan menjadi elemen strategis dalam memperkuat komponen utama dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman terhadap pertahanan negara.

"Yang kini bersifat multidimensional mencakup ancaman militer konvensional maupun non konvensional," tuturnya.

Sementara itu, Komandan pelatihan Marsekal Pertama TNI, Rudi Paulce Surbakti menjelaskan jumlah peserta SPPI Batch-3 ada sebanyak 900 siswa, diantaranya 718 putra dan 182 putri.

"Untuk kriteria kelulusannya mereka mempunyai peraturan khusus siswa yang harus dipatuhi, ditaati. Kemudian ada aturan-aturan tertentu terkait dengan pembimbingan dan pengasuhan yang selama ini dilaksanakan," ucapnya.

Ia menambahkan dan yang terpenting dalam hal ini adalah mereka bisa mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang ada.

"Untuk penempatan tentunya masih ada proses yang harus mereka hadapi tapi dalam waktu dekat mereka diberikan kesempatan untuk magang disatuan-satuan pelayanan gizi yang sudah beroperasional," tuturnya. (abdi/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN