Thursday, October 30, 2025
home_banner_first
SUMUT

Bobby Nasution Soroti Guru Honorer di Deli Serdang: “Kasus Ini Jangan Mengancam Dunia Pendidikan”

Mistar.idKamis, 30 Oktober 2025 18.40
FN
MI
bobby_nasution_soroti_guru_honorer_di_deli_serdang_kasus_ini_jangan_mengancam_dunia_pendidikan

Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menanggapi seorang guru honorer SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang yang dilaporkan wali murid atas atas dugaan penganiayaan. (Foto: Iqbal/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyoroti kasus guru honorer di SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, yang dilaporkan wali murid atas dugaan penganiayaan.

“Ya tadi saya baru bicara dengan Kepala Dinas (Pendidikan). Sekarang kondisi gurunya sudah tidak mengajar lagi. Kita tidak mau seperti itu,” ujar Bobby, Kamis (30/10/2025).

Bobby menekankan, insiden semacam ini tidak boleh menimbulkan korban, terutama bagi guru. Ia menilai jika guru sampai merasa takut dan meninggalkan sekolah, hal itu bisa mengancam dunia pendidikan.

“Kalau kita lihat dari kronologi yang disampaikan, tidak boleh ada yang menjadi korban, baik guru maupun siswa. Apalagi guru bukan hanya mengajar ilmu, tapi juga etika dan karakter. Kalau sampai gurunya takut, ini sudah mengancam dunia pendidikan,” ucapnya.

Pihaknya berencana melakukan mediasi antara guru dan wali murid, termasuk melibatkan sekolah dan siswa.

“Ya kita akan damaikan, baik dari sisi pengajar, sekolah, dan siswanya kita ajak duduk bersama,” katanya.

Bobby juga menyesalkan pihak sekolah yang dinilai lambat memberi laporan, sehingga kasus berlanjut ke ranah hukum.

“Tapi yang pertama kita sesalkan adalah sekolahnya. Kenapa tidak cepat lapor? Kalau tahu dari awal, persoalannya bisa diselesaikan bersama,” ujarnya.

Ia menegaskan kasus ini tidak boleh terulang, terutama jika ada unsur bullying di sekolah.

“Kita akan lihat sekolahnya, tidak hanya antara guru dan murid, tapi juga antar murid. Bullying itu bukan sekadar slogan, tapi harus diterapkan karena mempengaruhi mental siswa hingga dewasa,” ujar Bobby.

Kasus ini bermula saat Sopian Daulai Nadeak, guru honorer di SMK Negeri 1 Kutalimbaru, mencoba melerai perkelahian antar siswa pada Rabu, 3 September 2025. Ia membawa kedua siswa ke ruang Bimbingan dan Konseling (BK). Namun, salah satu siswa menolak dan menghubungi orang tuanya.

Tak lama kemudian, orang tua siswa datang ke sekolah dan memukul siswa lain yang menjadi lawan anaknya. Dalam kericuhan itu, Sopian mengaku turut menjadi korban pemukulan oleh siswa tersebut. (hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN