Kata “Galgah” Ciptaan Bunga Reyza Resmi Masuk KBBI, Lawan dari “Haus”

Bunga Reyza. (foto:tiktok/bungareyzaa/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Kreativitas Bunga Reyza kembali mencuri perhatian publik. Istilah buatannya, “galgah”, kini resmi masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata tersebut diciptakan Bunga sebagai lawan kata dari “haus”, melengkapi pasangan kata “lapar–kenyang” yang sudah lebih dulu populer.
“Kan lawan kata lapar itu kenyang, sedangkan haus belum ada. Nah, bingung kan, mau minum enggak? Karena apa? Makanya kita bikin aja,” ujar Bunga menjelaskan asal mula ide tersebut, seperti dilansir, Kamis (30/10/2025).
Bunga juga mencontohkan penggunaan kata itu dalam percakapan sehari-hari.
“Mau minum gak? Enggak dulu, udah galgah. Galgah tuh kayak udah segar gitu tenggorokan,” katanya sambil tertawa.
Masuknya kata “galgah” ke KBBI menjadi bukti bahwa kreativitas generasi muda mampu memperkaya bahasa Indonesia. Bunga pun menyampaikan rasa terima kasih kepada para pengguna media sosial, khususnya Gen Z, yang telah memviralkan istilah tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada bangsa Indonesia yang mendukung kata ‘galgah’ ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kreativitas anak bangsa,” ujar Bunga dalam unggahan videonya.
Dalam tangkapan layar yang dibagikan, definisi kata galgah di KBBI tertulis:
gal.gah (sudah) lega atau segar kerongkongan karena minum; tidak dahaga.
Fenomena “galgah” berawal dari unggahan video @bungareyzaa di TikTok, ketika ia menyuarakan kebingungan karena tidak adanya padanan kata untuk “tidak haus”. Warganet kemudian ramai membahas dan menggunakan istilah itu, hingga akhirnya diakui oleh KBBI.
Padahal sebelumnya, dalam KBBI sudah terdapat kata “palum” dengan arti serupa, namun penggunaannya sangat jarang dikenal masyarakat.
Kini, masuknya “galgah” menegaskan bahwa bahasa terus hidup dan berkembang bersama masyarakat, bahkan melalui media sosial.
“Akhirnya ada kata yang pas banget buat menggambarkan perasaan setelah minum,” tulis seorang pengguna X, @trotskomain.
Diresmikannya “galgah” pun menjadi simbol bahwa bahasa Indonesia tidak kaku, dan dapat tumbuh seiring kreativitas warganya di era digital. (hm16)

























