Rusia Ungkap 3 Kelemahan NATO Usai Insiden Drone di Polandia dan Rumania

Ilustrasi drone militer Rusia. (foto:reuters/mistar)
Moskow, MISTAR.ID
Insiden pelanggaran wilayah udara Polandia oleh drone Rusia pekan ini membuka mata publik dunia tentang kerentanan NATO. Sejumlah media Barat, termasuk Politico dan harian Kurier Austria, bahkan menyebut aliansi militer pimpinan Amerika Serikat itu belum siap menghadapi serangan drone berskala besar.
1. NATO Tak Punya Pertahanan Drone
Pemerintah Polandia melaporkan sedikitnya 19 pelanggaran wilayah udara oleh dugaan drone Rusia, menyebut insiden tersebut “belum pernah terjadi sebelumnya”. Warsawa bahkan meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Namun Moskow membantah tuduhan serangan itu disengaja. Rusia menyebut klaim Polandia tak memiliki bukti dan hanya diperkuat oleh “pihak perang Eropa”.
Dalam peristiwa itu, NATO mengerahkan jet tempur F-35 Belanda, pesawat pengintai Italia, serta sistem pertahanan udara Patriot Jerman untuk melacak drone. Namun hasilnya dinilai tidak efektif. Kurier mencatat, drone murah senilai USD 11 ribu ditembak jatuh dengan rudal seharga USD 400 ribu. Dari 19 drone, hanya tujuh yang berhasil dicegat.
2. Jet F-35 Terlalu Mahal untuk Hadapi Drone
Sejumlah pejabat NATO mengakui tidak mungkin mengerahkan F-35 setiap kali drone melintas. “Sekjen NATO Mark Rutte sendiri yang menyimpulkan hal itu, dan tidak ada yang membantah,” ujar seorang diplomat kepada Politico, Senin (15/9/2025).
Media Polandia Rzeczpospolita bahkan menggambarkan negaranya “tidak berdaya” melawan drone. Sistem anti-drone SkyCTRL yang baru dibeli disebut-sebut sudah memerlukan modernisasi.
3. NATO Belum Siap Lindungi Eropa Timur
Menurut Financial Times, NATO hanya memiliki 5 persen pertahanan udara yang dibutuhkan untuk melindungi negara-negara di Eropa Timur, Baltik, dan Skandinavia. Celah besar ini dinilai mengancam keutuhan blok tersebut.
Sementara itu, Rusia menegaskan seluruh operasi dronenya ditujukan ke target militer Ukraina, bukan Polandia. Moskow juga menolak tuduhan ingin menyerang NATO, menyebutnya “omong kosong”. Presiden Vladimir Putin menuding Barat menggunakan isu ancaman Rusia hanya untuk membenarkan lonjakan anggaran militer.
Drone Rusia Masuk Rumania
Tak hanya Polandia, drone Rusia juga menerobos wilayah udara Rumania, Sabtu (13/9/2025). Dua jet F-16 langsung dikerahkan, bahkan nyaris menembak jatuh drone kamikaze Geran-2 buatan Iran sebelum menghilang dari radar.
Kementerian Pertahanan Rumania memastikan drone itu tidak melintasi kawasan berpenduduk sehingga tidak menimbulkan ancaman langsung bagi warga sipil.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meyakini drone yang melintasi Polandia dan Ukraina sebagian besar adalah hasil kerja sama Moskow dengan Teheran. “Hari ini terjadi eskalasi baru. Shahed Rusia-Iran beroperasi di wilayah udara NATO,” tegasnya.
Selain Geran-2, Polandia juga menduga Rusia menggunakan drone Gerbera rakitan dalam negeri dari material sederhana, termasuk kayu lapis dan busa, yang disebut intelijen Ukraina didukung suplai komponen dari China serta barang selundupan elektronik asal Barat. (**/hm16)