Saturday, June 14, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Viral! Satpol PP Siantar Diduga Kasar Menertibkan Pengamen Buta, DPRD: Tak Manusiawi!

journalist-avatar-top
Sabtu, 14 Juni 2025 10.05
viral_satpol_pp_siantar_diduga_kasar_menertibkan_pengamen_buta_dprd_tak_manusiawi

Beberapa anggota Satpol PP Pematangsiantar tampak menarik paksa pengamen tuna netra (f:ist/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sebuah cuplikan video yang memperlihatkan aksi penertiban pengamen oleh Satpol PP Kota Pematangsiantar bersama polisi mendadak viral dan menuai kritik tajam di media sosial.

Dalam video yang beredar, seorang pengamen bertubuh gempa, yang diduga merupakan buta atau penyandang tunanetra tampak ditarik paksa hingga terjatuh saat tengah mengamen di depan sebuah toko di Jalan Sutomo, Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Tindakan yang dinilai kasar dan tidak manusiawi itu langsung mengundang reaksi dari Anggota DPRD Pematangsiantar, Andika Proyogi Sinaga. Ia dengan tegas mengecam aksi tersebut.

"Kalau benar pengamen itu tunanetra, maka ini sangat tidak manusiawi. Mereka hanya berusaha mencari makan. Tidak seharusnya ditertibkan dengan cara seperti itu.” ujar politisi Partai Hanura tersebut.

Dalam video yang ramai dibagikan, terlihat petugas Satpol PP memegang tangan pengamen pria tersebut untuk mengangkatnya, namun pengamen yang mengenakan kaos gelap itu justru jatuh. Ia kemudian tampak berusaha berdiri sambil meraba-raba tongkatnya.

Andika menegaskan, DPRD tidak boleh tinggal diam atas kejadian ini. Ia mendorong rekannya di Komisi I DPRD untuk segera membahas persoalan ini dan memanggil pihak terkait. Ia juga mempertanyakan urgensi penindakan terhadap pengamen, sementara berbagai kejahatan besar di kota masih merajalela.

“Narkoba, pencurian, penjambret, itu semua nyata dan sangat meresahkan masyarakat. Tapi justru yang ditindak pengamen?” ujarnya sembari menekankan tewasnya korban jambret di Jalan SM Raja, depan SMPN 7 Pematangsiantar harusnya menjadi peringatan dan pelajaran penting untuk pihak kepolisian dan Pemko Pematangsiantar.

Ia pun menilai, ketimpangan sosial dan minimnya ruang pelatihan kerja turut memicu kondisi ini. Karena itu, ia mendesak Pemko Pematangsiantar untuk lebih aktif menyediakan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.

“Jangan hanya menindak! Latih mereka agar bisa mandiri, entah itu menjahit, membuat papan bunga, atau keterampilan lainnya,” katanya.

Sementara Sekretaris Satpol PP Pematangsiantar, Raja Nababan menyebut pihaknya melakukan tugas sesuai permintaan Dinas Sosial (Dinsos).

"Terkait penertiban gepeng, kami menugaskan personil sebanyak dua orang untuk mendampingi Dinsos. Kita tetap dukung penertiban dengan mengedepankan etika kemanusiaan" katanya sembari menanggapi terkait tindakan kasar yang menjadi sorotan publik.

"Sebagaimana motto Satpol PP, Berwibawa, Humanis dan tegas dalam penegakan Peraturan Daerah, tentunya harus dikedepankan Humanis. Kita menghadapi manusia tentu ada etika yang harus dikedepankan. Ke depan diharapkan tidak lagi terjadi seperti ini. Bila melakukan penertiban penanggungjawab wajib melakukan briefing tugas bagaimana cara melakukan penertiban sesuai SOP," katanya. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN