Aksi Seret Pria Tunanetra di Siantar Viral, Dinsos: Dia Pukul Petugas

Beberapa anggota Satpol PP Pematangsiantar tampak menarik paksa pengamen tuna netra (f:ist/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Sebuah video memperlihatkan seorang pria diseret hingga terjatuh viral di media sosial dan memicu gelombang kritik di kalangan warga net. Peristiwa itu terjadi di Jalan Sutomo, tepat di depan toko Roti Ganda, pada Jumat (13/6/2025). Belakangan diketahui bahwa pria tersebut merupakan seorang gelandangan dan pengemis (gepeng) tunanetra berinisial DH.
Menanggapi viralnya video berdurasi 2 menit 21 detik itu, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Pematangsiantar, Risbon Sinaga, buka suara. Ia menyebut video yang tersebar tidak menampilkan kejadian secara utuh.
"Video itu terpotong, tidak utuh. Ada kejadian sebelumnya, pria itu memukul anggota kita yang tengah bertugas di lapangan," ujar Risbon saat dikonfirmasi, Sabtu (14/6/2025).
Meski begitu, ketika diminta bukti berupa rekaman atau dokumentasi insiden pemukulan tersebut, Risbon mengakui pihaknya tidak memilikinya. "Enggak ada videonya," ujarnya sembari menyebut bahwa pria dalam video itu bukan pertama kali diamankan oleh petugas.
"Sudah tiga kali kita razia pria yang di dalam video itu. Berulangkali sudah kita antar ke pihak keluarga. Bahkan sudah pernah kita rekomendasikan agar diantar ke Panti Sosial Tunanetra Desa Sei Buluh, Kabupaten Serdang Bedagai," jelasnya.
Menurut Risbon, pria tersebut datang dari Kota Medan dan bukan warga Pematangsiantar. Ia diamankan bersama seorang perempuan yang mengenakan baju kuning, dalam penertiban yang dilakukan Dinsos P3A bersama Satpol PP dan aparat kepolisian.
Dalam operasi penertiban kali ini, Risbon mengklaim pihaknya menjaring delapan orang yang terdiri dari gepeng dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Semuanya disebut bukan warga Kota Pematangsiantar.
“Selanjutnya, kami serahkan mereka ke keluarga masing-masing. Jika tidak memiliki keluarga, kami titipkan ke panti sosial yang ada di kota ini untuk mendapatkan pembinaan dan perawatan,” ujarnya.
Namun, video yang beredar menimbulkan pertanyaan di tengah publik. Banyak warganet mempertanyakan pendekatan yang digunakan oleh petugas dalam menertibkan penyandang disabilitas.
"Memalukan tingkah laku polisi dan Satpol PP-nya. Manusia kayak gitupun kalian ganggu. Enggak ada rasa belas kasihan kalian sedikit pun. Yang tunanetra kalian ganggu. Toh dia cari makan tidak ganggu kalian wahai polisi dan Satpol PP. Pakai otakmu dan pakai hatimu,” tulis akun Lasman Sihaloho dalam komentar postingan Facebook.
Viralnya video ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih manusiawi, serta transparansi dan dokumentasi lengkap dalam setiap tindakan penertiban, khususnya yang melibatkan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. (jonatan/hm17)