Saturday, July 12, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Tiga Seniman Lokal dari Siantar, Simalungun, dan Medan Meriahkan SCS 2025

journalist-avatar-top
Sabtu, 12 Juli 2025 14.22
tiga_seniman_lokal_dari_siantar_simalungun_dan_medan_meriahkan_scs_2025

Penampilan dari Sanggar Tari Sihoda di SCS. (Foto: Diskominfo/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Tiga seniman lokal ikut meramaikan Siantar Culture Show (SCS) yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Pematangsiantar. Ketiganya merupakan musisi, sanggar seni, serta komunitas anak muda kreatif dari Pematangsiantar, Simalungun, dan Medan.

Kepala Dispar Pematangsiantar, M Hammam Sholeh mengatakan diharapkan kegiatan ini memperkuat sektor ekonomi kreatif, terutama dibidang seni dan budaya. "Salah satunya dengan menggandeng seniman lokal untuk berkarya melalui SCS. Jadi, ada tiga komunitas daerah seniman lokal yang kita undang," ucap saat dikonfirmasi, Sabtu (12/7/2025).

Dia berharap, event SCS yang diselenggarakan kali ketiga itu semakin dikenal hingga menjadi event budaya berskala nasional. Tidak lupa, ia berterima kasih kepada pihak-pihak yang ikut terlibat menyukseskan acara.

"Ini pesta budaya kita bersama. Semoga masyarakat Kota Pematangsiantar ikut merasakan manfaat dari acara ini, baik dari sisi hiburan maupun ekonomi," kata Sholeh mengakhiri.

Seperti diketahui, event SCS akan berlangsung selama tiga hari, dimulai sejak 11 hingga 13 Juli 2025. Berbagai kegiatan telah disiapkan untuk menyemarakkan acara budaya tahunan yang dipusatkan di Lapangan Haji Adam Malik itu.

Kegiatan diawali dengan sejumlah workshop yang mengangkat tema lingkungan cerdas dan industri kreatif berbahan bambu. Sesi ini diikuti dengan bridging UMKM, komunitas, dan sponsor.

Sementara, rangkaian acara akan ditutup dengan kegiatan olahraga bersama, games nusantara, dan rekreasi masyarakat. Pada hari terakhir ini juga akan diumumkan para pemenang lomba serta digelar penutupan yang ditandai sesi foto bersama.

Event SCS ketiga itu secara resmi dibuka oleh Wali Kota Wesly Silalahi ditandai dengan pemukulan gong. Wesly menyebut, Pematangsiantar dikenal sebagai kota toleransi serta memiliki keberagaman etnis dan budaya. (jonatan/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN