Barongsai Meriahkan Siantar Culture Show 2025, Bukti Toleransi Budaya di Pematangsiantar

Atraksi barongsai curi perhatian pengunjung Siantar Culture Show di Lapangan Adam Malik. (foto:jonatan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Atraksi barongsai berhasil mencuri perhatian pengunjung di Lapangan Haji Adam Malik, Kota Pematangsiantar, Sabtu (12/7/2025).
Meskipun cuaca sempat mendung, pertunjukan khas etnis Tionghoa tersebut tetap menampilkan aksi terbaiknya dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Pertunjukan barongsai yang dibawakan Vihara Avalokitesvara menjadi salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Siantar Culture Show (SCS) ke-3, yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar.
Yang menarik, para pemain barongsai berasal dari berbagai latar belakang suku yang berbeda.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Pematangsiantar, Chandra, kepada Mistar.id.
"Tim yang tampil tidak hanya dari suku Tionghoa, tetapi juga dari berbagai suku lainnya di kota ini," ucapnya.
Chandra menjelaskan bahwa atraksi tersebut melibatkan 14 personel yang memainkan dua ekor barongsai. Tujuan utamanya adalah memberikan hiburan kepada masyarakat serta memperkuat ikatan sosial lintas budaya.
“Keberagaman etnis yang kami tampilkan dalam acara ini menjadi bukti bahwa Pematangsiantar memang layak disebut sebagai kota paling toleran di Indonesia,” tuturnya mengakhiri.
Dinda, salah seorang pengunjung yang datang bersama teman-temannya, mengungkapkan rasa antusiasnya.
“Atraksi barongsainya seru, tapi rasanya kurang lama. Semoga ke depan durasinya bisa diperpanjang agar pengunjung makin terhibur,” ujarnya.
Sebagai informasi, Siantar Culture Show (SCS) 2025 berlangsung selama tiga hari, mulai 11 hingga 13 Juli, dengan berbagai kegiatan budaya dan edukatif yang dipusatkan di Lapangan Haji Adam Malik.
Acara ini diawali dengan sejumlah workshop bertema lingkungan cerdas dan industri kreatif berbahan bambu, dilanjutkan dengan sesi penghubung (bridging) antara pelaku UMKM, komunitas lokal, dan sponsor.
Puncak acara akan ditandai dengan kegiatan olahraga bersama, permainan tradisional nusantara, serta rekreasi untuk masyarakat umum. Pada hari terakhir, panitia akan mengumumkan para pemenang lomba dan menggelar sesi penutupan yang dirangkai dengan foto bersama.
Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, secara resmi membuka event tersebut dengan pemukulan gong sebagai simbol dimulainya SCS 2025. Dalam sambutannya, Wesly menegaskan Pematangsiantar dikenal sebagai kota toleransi serta memiliki keberagaman etnis dan budaya. (jonatan/hm27)