Wednesday, July 2, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Sidang Sinode GKPS ke-46 Digelar, Bahas Arah Pelayanan 2025–2030

journalist-avatar-top
Selasa, 1 Juli 2025 21.21
sidang_sinode_gkps_ke46_digelar_bahas_arah_pelayanan_20252030

GKPS secara resmi memulai SSB ke-46 di Balai Bolon GKPS Pematangsiantar. (f:jonatan/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) secara resmi menggelar Sidang Sinode Bolon (SSB) ke-46 di Balai Bolon GKPS, Jalan Pdt J Wismar Saragih, Kota Pematangsiantar. Agenda besar lima tahunan ini akan berlangsung hingga 5 Juli 2025, dan ditutup dengan pelantikan Pimpinan Sinode periode 2025–2030 pada 6 Juli mendatang.

Ketua Panitia SSB, St Dharma Purba, menyebut sidang ini menjadi momentum strategis dalam merumuskan arah pelayanan GKPS ke depan, mencakup aspek rohani, kelembagaan, hingga penguatan program pelayanan.

"Sidang akan ditutup dengan pelantikan Pimpinan Sinode periode 2025-2030 pada 6 Juli 2025," ucapnya, Selasa (1/7/2025).

Agenda utama SSB kali ini meliputi pembahasan program kerja, pemilihan pengurus sinode baru, serta perumusan kebijakan strategis yang akan membimbing pelayanan GKPS di seluruh wilayah. Dharma berharap seluruh proses berlangsung dalam hikmat dan semangat kebersamaan.

"Senantiasa proses pemilihan berjalan dengan hikmat, siapapun yang terpilih nantinya adalah pilihan dari Tuhan Yesus," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa SSB tahun ini kembali mempertemukan para pelayan dan jemaat secara langsung setelah sebelumnya digelar daring karena pandemi COVID-19. Tak hanya fokus pada pelayanan rohani, SSB ke-46 juga mengusung gerakan ramah lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab gereja terhadap alam.

"SSB tahun ini juga kita mengusung konsep ramah lingkungan, mengelola alam secara bijak. Menjauhi plastik-plastik yang ada... Kita berupaya kembalikan pada zaman kita kecil makan menggunakan daun," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi yang turut hadir menyampaikan bahwa SSB merupakan ruang refleksi penting bagi GKPS dalam merancang langkah-langkah strategis menjawab tantangan zaman.

"GKPS bukan hanya menjadi rumah rohani umat, tetapi juga menjadi mitra pemerintah dalam membangun masyarakat yang damai, toleran, dan sejahtera," ujar Wesly.

Ia mengapresiasi kontribusi nyata GKPS di tengah kehidupan masyarakat, dan berharap gereja terus menjadi penggerak nilai-nilai kasih dan kemanusiaan.

"Melalui sidang sinode kiranya dapat menjadi ruang refleksi dan perencanaan strategis agar GKPS terus bertumbuh sebagai gereja yang kuat dalam iman, teguh dalam pelayanan dan aktif dalam karya nyata," katanya.

Salah satu peserta sidang, Frengki Boy Saragih, yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Pematangsiantar, menambahkan pentingnya gereja memperkuat eksistensinya di tengah keberagaman sinode di Indonesia.

"Dalam konteks ini, gereja dapat menjadi berbaur dengan lingkungan masyarakat di manapun. Namun, awalnya terlebih dahulu harus dibenahi dari dalam," katanya.

Sidang Sinode Bolon GKPS ke-46 ini diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi internal gereja, tetapi juga bagi kemajuan masyarakat dan daerah secara luas. (jonatan/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN