Kebakaran Hutan di Spanyol Meluas: Cuaca Mulai Bersahabat, Tapi Ancaman Masih Ada

Pemandangan drone menunjukkan pembangkit listrik tenaga surya yang dikelilingi oleh pohon-pohon yang terbakar oleh api di Vilardevos, dekat Verin, provinsi Ourense, Galicia, Spanyol, Sabtu (16/8/2025). (foto:reuters/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kebakaran hutan kembali melanda wilayah utara dan barat Spanyol, menghanguskan lahan dalam skala hampir setara dengan tahun sebelumnya. Meskipun gelombang panas selama 16 hari telah berakhir dan prakiraan hujan memberikan harapan, kondisi masih rawan.
Menurut data Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa (EFFIS), sejak Senin (18/8/2025), sekitar 38.000 hektar hutan telah terbakar—mendekati total 42.000 hektar yang hangus sepanjang 2024.
Secara keseluruhan, tahun 2025 mencatat rekor tertinggi, dengan total 382.600 hektar hutan terbakar, setara dengan luas Pulau Mallorca, dan lebih dari empat kali lipat rata-rata tahunan sejak pencatatan dimulai pada 2006.
Wilayah Terdampak dan Gangguan Akibat Kebakaran
Kebakaran besar terpantau di tiga wilayah utama: Extremadura, Galicia, dan Castile and León. Dampaknya mencakup:
- Penangguhan layanan kereta api
- Penutupan sejumlah jalan utama
- Penutupan sekitar 50 km jalur ziarah Camino de Santiago, salah satu jalur peziarahan paling terkenal di Eropa.
Cuaca Mulai Bersahabat, Tapi Risiko Belum Usai
Badan cuaca nasional menyebutkan suhu mulai menurun dan kelembapan meningkat—dua faktor yang diharapkan dapat memperlambat penyebaran api.
“Perkembangannya menguntungkan; tim berhasil menstabilkan kebakaran,” ujar Alfonso Fernández Mañueco, Presiden Regional Castile and León, dikutip dari Reuters, Selasa (19/8/2025).
Namun demikian, pemerintah tetap mengingatkan bahwa wilayah selatan Spanyol masih sangat rentan terhadap potensi kebakaran baru.
Status Darurat dan Respons Pemerintah
Menanggapi krisis ini, Perdana Menteri Pedro Sánchez meninjau langsung kawasan terdampak di Extremadura. Ia menyatakan akan menetapkan sejumlah wilayah sebagai zona darurat, yang memungkinkan akses bantuan rekonstruksi lebih cepat.
Sánchez juga menyalahkan perubahan iklim atas meningkatnya intensitas dan frekuensi kebakaran, serta mengumumkan rencana untuk mengajukan kebijakan darurat iklim permanen bulan depan.
Namun, langkah tersebut menuai kritik dari oposisi yang menudingnya sebagai pengalihan isu dari lemahnya penanganan lapangan.
Penguatan Operasi Pemadaman dan Bantuan Internasional
Pemerintah Spanyol memperkuat operasi pemadaman dengan mengerahkan:
- 3.400 personel militer
- 50 unit pesawat pemadam
- Bantuan internasional dari Republik Ceko, Finlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Slovakia, yang mengirimkan tim pemadam, kendaraan taktis, dan pesawat pengebom air.
Tindakan Hukum dan Pencegahan
Kementerian Dalam Negeri melaporkan sejak Juni 2025:
- 32 orang telah ditangkap
- 93 orang sedang dalam penyelidikan.
Kasus tersebut terkait dugaan pembakaran, baik akibat kelalaian maupun tindakan sengaja. Pemerintah menegaskan perlunya peningkatan upaya pencegahan, patroli intensif, dan penegakan hukum yang lebih ketat.
Tantangan Jangka Panjang: Strategi Adaptasi Iklim
Meski kondisi cuaca saat ini mulai membaik, para pakar menekankan bahwa krisis kebakaran hutan Spanyol bersifat sistemik dan kronis.
Solusi yang disarankan mencakup:
- Respon cepat dan bantuan internasional (jangka pendek)
- Pengelolaan lanskap, edukasi masyarakat, serta strategi adaptasi iklim (jangka panjang)
Kebakaran besar yang terjadi tahun ini menjadi peringatan nyata bahwa perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan—melainkan realitas yang harus dihadapi saat ini. (*)