Thursday, October 30, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Warga Lubuk Pakam Pilih Jual-Beli Cabai Lewat Media Sosial Saat Harga Melonjak

Mistar.idKamis, 30 Oktober 2025 16.00
journalist-avatar-top
HS
warga_lubuk_pakam_pilih_jualbeli_cabai_lewat_media_sosial_saat_harga_melonjak

Cabai merah yang diposting melalui daring oleh pedagang online.(foto: sembiring/ mistar)

news_banner

Deli Serdang, MISTAR.ID

Di tengah melonjaknya harga cabai merah di pasar tradisional, warga Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, mulai beralih memanfaatkan platform media sosial sebagai sarana jual-beli cabai secara online. Fenomena ini kian meningkat dalam beberapa pekan terakhir, terutama di grup Facebook komunitas lokal seperti Anak Lubuk Pakam.

Pantauan di media sosial menunjukkan banyak unggahan yang menawarkan cabai merah langsung dari kebun, lengkap dengan harga dan kontak penjual. Aktivitas jual-beli tersebut menjadi alternatif baru bagi warga yang terdampak kenaikan harga di pasar konvensional.

Susi, salah seorang pedagang cabai dan sayuran daring, menuturkan bahwa media sosial kini menjadi sarana efektif untuk mempertemukan penjual dan pembeli.

“Kenaikan harga cabai di pasar tradisional Lubuk Pakam memicu semakin aktifnya diskusi online dan pencarian alternatif pasokan. Dalam satu postingan Facebook pada September 2025, bahkan disebut ‘cabe kembali naik lagi, Lubuk Pakam membara’, yang menggambarkan perhatian besar masyarakat terhadap harga,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).

Menurut Susi, interaksi jual-beli cabai di media sosial semakin ramai dengan banyaknya pertanyaan pembeli terkait harga terkini dan penawaran langsung dari petani maupun pedagang kecil. Hal serupa diungkapkan Sri, pedagang sayuran yang juga berjualan daring.

“Penjualan cabai online memang masih berbasis media sosial dan belum terverifikasi secara formal. Tapi aktivitas dan promosi yang kami lihat di grup-grup jual beli menunjukkan trennya makin tumbuh,” katanya.

Sementara itu, pedagang di Pasar Lubuk Pakam, Susanto, menilai tren jual-beli cabai melalui media sosial bisa menjadi langkah positif untuk memperpendek rantai distribusi pangan. Meski begitu, ia menekankan pentingnya pengawasan agar transaksi daring tetap aman dan transparan bagi masyarakat.

(hm17)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN