Thursday, October 30, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Harga Cabai Merah di Siantar Terus Berfluktuasi, Ini Penyebabnya

Mistar.idKamis, 30 Oktober 2025 12.10
AN
AS
harga_cabai_merah_di_siantar_terus_berfluktuasi_ini_penyebabnya

Akademisi Universitas Simalungun, Raja M. Nainggolan. (Foto: Abdi/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga cabai merah di Kota Pematangsiantar kembali berfluktuasi. Meski sempat turun dalam beberapa hari terakhir, harganya masih tergolong tinggi di pasaran.

Menanggapi ini, Akademisi Universitas Simalungun, Raja M. Nainggolan, mengatakan perbedaan harga cabai merah dipengaruhi oleh disparitas masing-masing daerah yang berkaitan dengan ongkos distribusi.

Sebagai contoh, harga cabai merah di Medan sekitar Rp80.000 hingga Rp100.000 per kilogram, mengingat pasokannya berasal dari daerah Sidikalang dan luar Pulau Sumatera.

“Sedangkan di Pematangsiantar, sumber pasokan cabai merah berasal dari daerah Simalungun dan Karo dengan ongkos logistik yang lebih murah, sehingga membentuk harga pasar Rp72.000 hingga Rp78.000 per kilogram,” ujarnya kepada Mistar, Kamis (30/10/2025).

Lanjutnya, harga cabai yang tinggi lantaran komoditas ini sangat dipengaruhi kondisi cuaca, rantai distribusi, dan tingginya permintaan pasar menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Untuk itu, operasi pasar terbukti efisien dalam mengendalikan inflasi. Namun, kebijakan ini tidak menyelesaikan akar permasalahan inflasi yang terdapat pada proses produksi dan rantai distribusi. Operasi pasar juga menimbulkan kerugian bagi pedagang eceran, sehingga menimbulkan gesekan atau penolakan seperti yang terjadi di Pasar Petisah Medan,” ucapnya.

Raja menjelaskan, cabai menjadi salah satu hasil pertanian dengan permintaan tinggi sepanjang tahun. Dalam waktu tertentu, permintaan cabai dapat meningkat, seperti pada hari raya dan perayaan tertentu.

“Perubahan permintaan ini sering kali tidak diimbangi dengan ketersediaan cabai, sehingga terjadi kelangkaan dan peningkatan harga signifikan,” katanya.

Raja menambahkan, lonjakan permintaan cabai di luar musim panen menjadi penyebab utama kenaikan harga. Sebagai contoh, hasil panen tanaman cabai di musim penghujan tentu lebih rendah dibandingkan pada musim kemarau. Dengan demikian, harga cabai lebih tinggi pada musim penghujan.

“Sebaliknya, ketika panen cabai melimpah, harganya akan relatif lebih murah. Harga yang murah tersebut kadang mendorong sebagian pihak untuk menahan peredaran cabai di pasar dengan penyimpanan terlebih dahulu,” tuturnya. (hm25)


BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN