IHSG Menanjak di Tengah Stabilitas Ekonomi: Sektor Energi dan Industri Jadi Primadona

Ilustrasi, IHSG Menanjak di Tengah Stabilitas Ekonomi. (foto:google/ihsg/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Kamis, 6 November 2025. Indeks dibuka menguat 0,10 persen ke level 8.326,58 dan sempat menanjak ke posisi 8.329,40 pada jeda siang, mempertahankan momentum positif sejak rekor tertinggi yang dicetak sebelumnya di 8.318,53 poin.
Kinerja IHSG yang stabil ini menjadi cerminan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai tangguh di tengah global.
Stabilitas Ekonomi Jadi Pondasi Kuat
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, perekonomian Indonesia tumbuh 5,04 persen (yoy) dan 1,43 persen (qoq) pada kuartal III-2025. Pertumbuhan ini menjadi katalis utama penguatan pasar saham, di tengah perlambatan perekonomian di sejumlah negara maju.
“Pasar menilai stabilitas ekonomi domestik cukup solid untuk menopang kinerja korporasi, khususnya di sektor energi dan industri,” ujar seorang analis pasar modal di Jakarta.
Asing Kembali Masuk, MSCI Menyeimbangkan Jadi Sentimen
Masuknya kembali aliran dana asing ke pasar saham domestik memberi dorongan tambahan bagi IHSG. Selain itu, sentimen positif juga datang dari rebalancing indeks MSCI , dimana beberapa emiten Indonesia berpotensi masuk dalam daftar indeks global tersebut.
Meski demikian, analis mengingatkan bahwa proses rebalancing ini bisa menimbulkan volatilitas jangka pendek , karena terjadi rotasi dana antar saham unggulan.
Sektor Energi dan Industri Pimpin Penguatan
Dua sektor yang mencuri perhatian hari ini adalah energi dan industri manufaktur . Saham-saham energi naik setelah harga minyak dunia menunjukkan pemulihan, sementara sektor industri didorong oleh optimisme terhadap ekspansi manufaktur domestik.
Salah satu sorotan datang dari PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia hari ini. Dalam debut perdananya, saham PJHB melonjak sekitar 24,85 persen , mencerminkan tingginya minat investor terhadap emiten baru.
Analisis Teknikal IHSG: Potensi Menembus 8.400
Secara teknikal, IHSG berada dalam fase uptrend sehat dengan area support di kisaran 8.210–8.100 dan resistensi di 8.430–8.535. Jika penutupan berlanjut dan level resistensi berhasil ditembus, peluang IHSG menembus rekor baru lebaran.
Namun, jika tekanan jual muncul di level atas, potensi koreksi terbatas tetap perlu diwaspadai, terutama menjelang rilis data inflasi AS dan keputusan suku bunga The Fed.
Peluang dan Risiko bagi Investor
Bagi investor ritel, terutama di daerah seperti Medan dan Sumatera Utara , momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat portofolio pada saham-saham unggulan sektor energi, industri, dan perbankan.
Namun para analis tetap mengingatkan pentingnya manajemen risiko dan diversifikasi aset , mengingat dinamika global yang masih fluktuatif.
“Kondisi perekonomian dalam negeri yang stabil memang mendukung IHSG, namun faktor eksternal seperti arah kebijakan moneter AS tetap harus diwaspadai,” kata analis tersebut.
Kesimpulan: IHSG kembali menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia di tengah dinamika global. Kombinasi stabilitas ekonomi, minat asing, dan penguatan saham sektor energi dan industri menjadi motor penggerak utama.
Meski peluang penguatan masih terbuka, pelaku pasar disarankan untuk tetap berhati-hati dan mencermati setiap perkembangan sentimen eksternal menjelang akhir tahun. (berbagaisumber/hm27)



























