Ikon Budaya Simalungun Hilang Lagi! Himapsi Desak Pemko Siantar Bertindak

Lokasi patung Boraspati yang dilaporkan hilang. Insert: Ketua DPC Himapsi Kota Pematangsiantar, Nico Sinaga (f:ist/dokumen/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Himapsi) Kota Pematangsiantar menyesalkan kembali hilangnya ikon budaya Simalungun. Setelah sebelumnya bagian dari Tugu Dayok Mirah raib, kini giliran patung Boraspati yang dilaporkan hilang.
Ketua DPC Himapsi Pematangsiantar, Nico Sinaga, pada Kamis (6/11/2025) menilai kejadian ini mencerminkan lemahnya pengawasan dari Pemerintah Kota Pematangsiantar serta aparat penegak hukum terhadap aset publik bernilai budaya.
“Kami sangat menyesalkan kejadian serupa terulang kembali. Setelah Tugu Dayok Mirah, kini patung Boraspati yang juga merupakan simbol budaya Simalungun kembali hilang,” ujar Nico.
Ia menegaskan, Himapsi sebagai organisasi pemuda yang berkomitmen melestarikan budaya Simalungun mendesak pemerintah dan aparat hukum segera bertindak cepat mengusut kasus tersebut.
“Jika tidak diseriusi, peristiwa seperti ini akan terus berulang. Hilangnya simbol budaya tanpa tindakan tegas adalah bentuk pelecehan terhadap identitas budaya Simalungun di Kota Pematangsiantar,” ucapnya.
Sementara itu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Kota Pematangsiantar telah melaporkan kehilangan patung Boraspati di Simpang Karangsari, Jalan Medan, Kecamatan Siantar Martoba.
Kepala Dinas PKP, Christina Risfani Sidauruk, membenarkan laporan tersebut.
“Benar, sudah dibuat laporannya,” kata Risfani.
Ia menjelaskan, patung berbentuk hewan cicak itu merupakan simbol mitologi suku Batak Simalungun dan dibuat dari bahan tembaga. Patung yang dibangun pada tahun 2018 itu pertama kali diketahui hilang oleh petugas taman pada Selasa (4/11/2025) saat sedang membersihkan area sekitar. (hm27)


























