Tuesday, November 11, 2025
home_banner_first
EKONOMI

BPI Danantara Tanggapi Isu Merger GOTO dan Grab, Tekankan Aspek B2B

Mistar.idSelasa, 11 November 2025 15.09
JS
bpi_danantara_tanggapi_isu_merger_goto_dan_grab_tekankan_aspek_b2b

Ilustrasi GOTO dan Grab. (foto:kabarbursa/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) buka suara terkait isu merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab yang disebut melibatkan lembaga investasi negara tersebut.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan hal terpenting dalam aksi korporasi tersebut adalah perhitungan bisnisnya atau business to business (B2B).

“Yang paling penting unsur B2B-nya. Mereka harus mengikuti mekanisme B2B,” ujarnya di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Pandu menegaskan, dalam hal ini Danantara akan menyerahkan keputusan kepada masing-masing perusahaan.

“Kan pemerintah juga sudah memberikan masukan, dan kami pasti mengikuti. Masukan itu dari pemerintah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Danantara akan mendukung penggabungan dua bisnis digital tersebut selama secara komersial memberikan keuntungan. “Yang penting dari sisi commercial return harus ada, dan kami juga harus menjaga itu,” sebutnya.

Pandu menilai, masukan pemerintah terhadap bisnis perusahaan digital sangat baik, namun perlu diingat bahwa GOTO merupakan emiten di pasar modal sehingga segala keputusan harus dihitung matang.

“Kita tentu mendengarkan masukan pemerintah, itu sangat baik. Tapi kita harus fokus pada B2B antara kedua perusahaan itu. Jangan lupa, mereka berdua perusahaan Tbk, jadi harus hati-hati kita berbicara,” pungkasnya.

Sebagai informasi, keterlibatan Danantara dalam wacana merger Grab–GOTO diungkap oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Jumat (10/11/2025). Ia menyebut pemerintah tengah membahas penyempurnaan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol), yang juga menyinggung potensi penggabungan dua raksasa digital tersebut.

“Dalam hal ini banyak pihak terlibat, termasuk Danantara, karena ada proses korporasinya juga. Jadi mohon sabar dulu,” ujarnya.

Prasetyo menegaskan, proyek merger tersebut tidak akan menimbulkan monopoli, melainkan bertujuan menciptakan ekosistem bisnis yang efisien dan kompetitif.

“Tujuannya supaya perusahaan tetap berjalan sehat. Karena bagaimanapun, ini menyangkut tenaga kerja yang besar para mitra ojol yang menjadi pahlawan ekonomi,” jelasnya.

Sebagai catatan, Telkom mulai berinvestasi di GOTO sejak 18 Mei 2023 dengan pembelian 29.708 lembar saham konversi senilai US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun. Anak usahanya, Telkomsel, juga memiliki 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian senilai US$300 juta atau Rp4,29 triliun. Total investasi Telkom Group di GOTO mencapai US$450 juta atau sekitar Rp6,4 triliun.

Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GOTO, R.A. Koesoemohadiani, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan merger dengan Grab.

“Hingga saat ini belum ada keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut. Setiap langkah yang diambil GoTo akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, dan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025).

Ia menambahkan, GoTo menyambut baik upaya pemerintah memperkuat ekosistem digital nasional dan berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam membangun industri yang efisien, adil, serta berkelanjutan.

“GoTo berkomitmen untuk senantiasa mendukung arahan dan kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Koesoemohadiani juga mengungkapkan, GOTO kini berada dalam posisi keuangan yang kuat berkat peningkatan profitabilitas berkelanjutan. Perseroan mencatatkan laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kalinya sebesar Rp62 miliar.

GoTo pun menaikkan target EBITDA disesuaikan tahun 2025 dari Rp1,4–1,6 triliun menjadi Rp1,8–1,9 triliun, mencerminkan kinerja yang solid di seluruh segmen utama.

“Fokus perusahaan saat ini tetap pada eksekusi untuk mencapai sasaran strategis guna menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan seluruh ekosistem GOTO,” pungkasnya. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN