Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) telah melakukan pembersihan terhadap material bangunan sisa bongkaran Gedung IV Pasar Horas, Jalan Merdeka, yang terbakar pada tahun lalu.

Setelah proses tersebut, lokasi eks Gedung IV Pasar Horas akan diratakan dengan metode cut and fill untuk keperluan galian dan timbunan sebelum dilakukan pemadatan tanah menggunakan alat berat.

“Targetnya, lahan bekas bongkaran Gedung IV Pasar Horas dapat rata dan padat,” ucap Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan Dinas PUTR Pematangsiantar, Henry Jhon Musa Silalahi, Selasa (11/11/2025).

Sementara itu, pembangunan kios darurat bagi para pedagang yang terdampak akan dilaksanakan oleh Pemko Pematangsiantar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ).

Selama proses pembongkaran berlangsung, para pedagang direlokasi sementara ke kawasan Jalan Merdeka Bawah. Setelah pembangunan kios darurat selesai, para pedagang direncanakan akan kembali berjualan di area bekas Gedung IV yang telah diratakan.

Direktur PD PHJ, Bolmen Silalahi, menyampaikan bahwa setelah proses pembongkaran gedung selesai, tahap selanjutnya adalah penyemenan.

“Setelah proses penyemenan selesai, akan dilakukan pembangunan kios terbuka menggunakan baja ringan lengkap dengan atap. Prosesnya diperkirakan selesai dalam waktu tiga minggu,” ujar Bolmen kepada wartawan.

Terkait jumlah lapak yang akan dibangun, hal itu akan disesuaikan dengan jumlah pedagang yang memiliki Kartu Izin Berjualan (KIB).

“Kalau soal pedagang kaki lima, akan kita sesuaikan dengan kondisi lahan. Jadi, sebelum Natal 2025, pedagang yang saat ini berjualan di Jalan Merdeka sudah bisa pindah ke lapak yang akan dibangun,” ujarnya lagi.

Para pedagang yang direlokasi ke Jalan Merdeka berharap agar lapak atau kios di lahan eks Gedung IV Pasar Horas segera selesai dibangun.

“Kami berharap bisa segera pindah dari lokasi saat ini. Sekarang kami mengalami penurunan omzet, semula laku 60 ekor ayam per hari, kini hanya 20 ekor saja,” ujar Slamat, pedagang ayam yang ditemui wartawan.

Dengan kondisi saat ini, lanjut Slamat, pembeli juga enggan datang dan memilih berbelanja daging ayam serta kebutuhan lainnya ke Gedung III Pasar Horas.

“Kurasa pembeli malas datang ke mari, jadi mereka lebih memilih berbelanja ke Gedung III. Maka itu kami minta agar pembangunan ini bisa segera dilakukan dan kami bisa kembali berjualan di lokasi yang lama,” ucapnya. (hm16)