Perang Iran-AS Pengaruhi Tuan Rumah Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Akankah AFC-FIFA Cari Penggantinya?

Trofi Piala Dunia. (f:afp/mistar)
Doha, MISTAR.ID
Perang yang terjadi antara Iran, Israel dan Amerika Serikat (AS) dapat memengaruhi gelaran putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026? Seperti diketahui, baru-baru ini Iran telah meluncurkan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar.
Laporan mengklaim aksi Iran tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan Amerika terhadap situs nuklirnya pada akhir pekan lalu. Para saksi melaporkan mereka mendengar ledakan keras di langit Doha, Qatar. Sedangkan video yang telah beredar di media sosial menunjukkan adanya kilatan terang di langit saat sistem pertahanan udara berusaha mencegat rudal.
Ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik antara Iran, Israel dan Amerika yang telah menyebabkan ketegangan di Timur Tengah melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa hari terakhir.
Rudal Iran menargetkan pangkalan militer Amerika terbesar di Timur Tengah, Al-Udeid, dalam apa yang dikatakannya sebagai respons terhadap pengeboman Amerika terhadap tiga fasilitas program nuklirnya pada Sabtu malam.
Al-Udeid merupakan markas besar militer Amerika untuk semua operasi udara di wilayah tersebut. Beberapa personel militer Inggris juga bertugas di sana secara bergiliran.
Sebuah pernyataan dari IRGC, cabang militer Iran yang paling kuat, mengatakan: "Iran tidak akan membiarkan serangan apa pun terhadap kedaulatannya tidak terjawab."
"Pangkalan Amerika di wilayah tersebut bukanlah kekuatan tetapi kerentanan." Amerika sebelumnya telah memperingatkan Iran agar tidak menanggapi serangannya terhadap fasilitas nuklir dan mendesak para pemimpin di Teheran untuk menyetujui penghentian diplomatik permusuhan di kawasan tersebut.
Ada berbagai laporan tentang jumlah rudal yang ditembakkan.Iran mengatakan enam, Amerika mengatakan 14, dan Qatar dilaporkan oleh Reuters mengatakan 19, yang mana semuanya berhasil dicegat.
Tidak ada seorang pun dilaporkan tewas atau terluka.Beberapa jam sebelum serangan, baik AS maupun Inggris telah menyarankan warga negara mereka di Qatar untuk berlindung di tempat.
Menurut Departemen Luar Negeri, sekitar 8.000 warga negara Amerika tinggal di Qatar, begitu pula beberapa ribu warga negara Inggris. Segera setelah serangan itu, jelaslah bahwa Iran telah memberi peringatan bahwa mereka sedang bersiap untuk meluncurkan rudal.
Tiga pejabat Iran yang dikutip oleh New York Times mengatakan bahwa Teheran telah memberi tahu Doha tentang niatnya, sebagai cara untuk meminimalkan korban.
Dalam komentar pertamanya setelah kejadian tersebut, Presiden Amerika Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Iran karena memberi pemberitahuan awal, yang memungkinkan tidak ada nyawa yang melayang, dan tidak ada seorang pun yang terluka.
Ia menyebut serangan itu 'sangat lemah', tidak ada warga Amerika yang terluka dan kerusakan yang ditimbulkan sangat sedikit, katanya. "Mereka sudah mengatasinya," ujarnya.
Meski demikian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan serangan itu merupakan kejutan dan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatannya.
Ia menambahkan Qatar merupakan salah satu negara pertama yang memperingatkan bahaya eskalasi Israel di kawasan tersebut. Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut mereka tidak melukai siapa pun dalam serangan itu, tetapi negaranya tidak akan tunduk pada pelanggaran siapa pun.
"Kami tidak pernah melanggar siapa pun, dan kami tidak akan menerima pelanggaran oleh siapa pun. Kami tidak akan tunduk pada pelanggaran siapa pun, ini adalah logika bangsa Iran," katanya.
Menyusul konflik yang terjadi antara Iran, Israel, dan Amerika tersebut, muncul spekulasi bahwa kini situasi di Qatar juga 'tidak aman'.
Apakah kondisi tersebut akan memengaruhi gelara Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Seperti diketahui, Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah memasuki putaran keempat.Sebanyak enam tim akan bersaing untuk memperebutkan tiket ke putaran final.
Adapun keenam tim tersebut yakni Timnas Indonesia, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). Nantinya, tim-tim tersebut akan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing berisi tiga peserta. Pengundian grup dijadwalkan bakal diselenggarakan pada 17 Juli mendatang. Sedangkan pertandingan akan dimulai pada 8-14 Oktober 2025.
Sebelumnya, AFC dan FIFA telah memutuskan Arab Saudi dan Qatar akan berstatus sebagai tuan rumah pada ajang tersebut. Namun, melihat situasi di Qatar saat ini dikatakan tidak aman, apakah AFC-FIFA perlu segera menjadi pengganti tuan rumah?
Dibandingkan dengan tim-tim lain yang dominan berasal dari Timur Tengah, Indonesia memiliki peluang yang sangat bagus untuk menjadi tuan rumah penggantinya karena kawasan Asia Tenggara cukup aman. (superball/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
PSMS Belum Umumkan Pelatih Baru, Ini Alasannya