Peringati Hari Pahlawan, HMI Medan: Generasi Dihadapkan Penjajahan Kolonialisme Baru

Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi dan Politik HMI Cabang Medan, Ilham Panggabean (kacamata). (Foto: Istimewa/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan menyebut generasi muda Indonesia tidak lagi dihadapkan penjajahan fisik, melainkan akan berhadapan dengan penjajahan kolonialisme baru.
Hal ini diutarakan Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi dan Politik HMI Cabang Medan, Ilham Panggabean, melalui keterangan tertulis dalam memperingati Hari Pahlawan 2025 yang bertepatan pada Senin (10/11/2025).
"Perjuangan generasi Indonesia saat ini tidak lagi berhadapan dengan penjajahan fisik, melainkan menghadapi kolonialisme bentuk baru berupa korupsi, apatisme sosial, manipulasi demokrasi, dan ketidakadilan," katanya.
Menurut Ilham, momentum kepahlawanan tidak boleh berhenti dalam seremoni tahunan, akan tetapi juga harus kembali dihidupkan melalui revolusi moral, mental, intelektual, dan kesadaran politik.
"Revolusi hari ini ialah revolusi kesadaran. Kita harus berani menentang dominasi kekuasaan yang membungkam nurani, serta mengembalikan demokrasi pada muruahnya, yakni kekuasaan dari, oleh, dan untuk rakyat," tuturnya.
Bagi Ilham, pahlawan masa kini ialah mereka yang berani berpikir kritis di tengah gelombang kebisuan publik dan mereka yang menyalakan obor perubahan dengan gagasan, argumentasi, dan kerja nyata.
"Mahasiswa harus melanjutkan cita-cita kemerdekaan, yaitu mewujudkan bangsa yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Kita tidak boleh membiarkan demokrasi menjadi panggung kepentingan sempit. Hari ini, tugas kita menjaga supaya idealisme tidak mati, nurani tetap menyala di tengah kabut politik pragmatis," katanya.
Ilham menuturkan, perjuangan saat ini tidak lagi menggunakan senjata, melainkan lewat kesadaran, keberanian, dan kejujuran intelektual yang berakar pada nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.
“Perjuangan belum usai, perjuangan masih berlanjut, hanya medan tempurnya saja yang berubah. Kita berjuang bukan dengan amarah, akan tetapi dengan kesadaran dan tanggung jawab moral," ucapnya.


























