Thursday, July 31, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Elang Hitam Sukses Terbang Perdana, Tonggak Baru Teknologi Pertahanan Nasional

journalist-avatar-top
Rabu, 30 Juli 2025 08.28
elang_hitam_sukses_terbang_perdana_tonggak_baru_teknologi_pertahanan_nasional

Ilustrasi, Elang Hitam Sukses Terbang Perdana. (foto:zonajakarta/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Drone tempur Elang Hitam, yang dikembangkan sebagai pesawat tanpa awak kelas PTTA MALE (Medium Altitude Long Endurance), berhasil menjalani uji terbang perdana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, pada Senin (28/7/2025).

Keberhasilan ini menandai pencapaian besar dalam upaya kemandirian teknologi pertahanan nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri dirgantara global.

1. Latar Belakang dan Sejarah Pengembangan

Proyek Elang Hitam dimulai pada tahun 2015 atas inisiatif Kementerian Pertahanan bersama BPPT (kini tergabung dalam BRIN). Pengembangan dilakukan melalui konsorsium nasional yang melibatkan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), TNI AU, ITB, dan PT Len Industri.

Setelah mengalami beberapa penundaan—termasuk kegagalan uji terbang pada 2021 dan fokus sementara ke versi sipil pada 2022—proyek ini kembali difokuskan sebagai platform drone militer sejak akhir 2024.

2. Spesifikasi dan Kemampuan Teknis

Drone Elang Hitam dirancang untuk berbagai misi strategis, baik militer maupun sipil, dengan spesifikasi utama sebagai berikut:

- Berat lepas landas: ±1.115 kg

- Daya tahan terbang: Hingga 30 jam nonstop

- Ketinggian operasional: 20.000–30.000 kaki

- Payload (muatan): Hingga 300 kg

- Kecepatan maksimum: 235 km/jam

- Jangkauan LOS: ±250 km

- Sistem senjata: Roket 70 mm PTDI dan bom pandu Turki (MAM-L/C)

- Desain modular: Memungkinkan integrasi muatan sesuai kebutuhan misi.

3. Kolaborasi Nasional dan Teknologi Kunci

Keberhasilan Elang Hitam merupakan hasil kolaborasi antara berbagai institusi nasional. PTDI berperan sebagai integrator utama dalam mengembangkan teknologi kunci, seperti:

- Sistem autopilot dan kendali otomatis

- Komunikasi jarak jauh BLOS/SatCom

- Desain modular terbuka untuk fleksibilitas misi

- Integrasi sistem senjata dan payload.

4. Aplikasi Militer dan Sipil

Elang Hitam dirancang untuk menjawab kebutuhan strategis di wilayah kepulauan Indonesia. Beberapa misi potensial meliputi:

Militer:

- Intelijen dan pengawasan perbatasan

- Patroli maritim

- Penargetan musuh dan dukungan serangan presisi

Sipil:

- Pemantauan bencana alam

- Pengawasan hutan dan area konservasi

- Operasi pencarian dan penyelamatan.

5. Tantangan dan Langkah Selanjutnya

Meskipun telah sukses menjalani uji terbang perdana, Elang Hitam masih menghadapi sejumlah tantangan teknis dan administratif, seperti:

- Uji ketahanan terbang nonstop selama 24 jam

- Sertifikasi kelayakan udara dari otoritas nasional

- Persiapan produksi massal dan pembangunan rantai pasok

- Integrasi penuh ke dalam sistem operasi TNI AU.

Simbol Kemandirian: Awal Era Baru Teknologi Pertahanan Indonesia

Kesuksesan uji terbang Elang Hitam bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan simbol transisi Indonesia dari negara pengguna menjadi produsen teknologi strategis.

Drone ini menjadi fondasi awal bagi pengembangan ekosistem drone nasional dan mempercepat kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

"Elang Hitam bukan akhir, tapi fondasi awal bagi industri drone strategis Indonesia." ujar Mohammad Arif Faisal dari PTDI.

Artikel ini dikurasi dari berbagai sumber terpercaya, Rabu (30/7/2025). (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN