Trump Teken Perintah Eksekutif, Penjualan TikTok AS Senilai USD14 Miliar Segera Terwujud

Ikustrasi, Donald Trump dan logo TikTok. (foto:ferry/wikipedia/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (tanggal setempat) menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan rencana menjual operasi TikTok milik ByteDance di AS kepada investor lokal dan global. Langkah ini bertujuan menuntaskan persyaratan keamanan nasional sebagaimana tercantum dalam undang-undang 2024.
Trump menyebut perusahaan baru yang mengelola TikTok AS akan bernilai sekitar USD14 miliar, jauh di bawah perkiraan sejumlah analis. Perintah eksekutif itu juga menghentikan penegakan larangan aplikasi hingga 20 Januari mendatang untuk memberi waktu penyelesaian kesepakatan.
Publikasi perintah tersebut menunjukkan kemajuan penjualan aset TikTok AS, meskipun banyak detail yang masih perlu disempurnakan, termasuk pemanfaatan algoritma rekomendasi yang menjadi aset terpenting platform itu.
“Ada penolakan dari pihak Tiongkok, tetapi kami ingin menjaga TikTok tetap beroperasi sambil memastikan perlindungan privasi data orang Amerika,” ujar Wakil Presiden JD Vance dalam konferensi pers di Oval Office, dikutip dari Reuters, Jumat (26/9/2025).
Trump menyetujui algoritma TikTok akan dibor ulang dan dipublikasikan oleh mitra keamanan perusahaan AS, serta pengoperasiannya berada di bawah kendali usaha patungan baru. Ia mengklaim Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengindikasikan persetujuan atas rencana ini. Namun Kedutaan Besar China di Washington dan TikTok belum memberikan komentar.
Trump juga memuji peran TikTok, yang memiliki 170 juta pengguna AS, dengan menyebutnya membantu kemenangan pemilihan presiden tahun lalu. Ia sendiri memiliki 15 juta pengikut di akun pribadinya, dan Gedung Putih baru-baru ini meluncurkan akun resmi TikTok.
Sejumlah investor ternama disebut akan terlibat, di antaranya Michael Dell (pendiri Dell Technologies), Rupert Murdoch (ketua emeritus Fox Corp), Oracle, Silver Lake, dan MGX asal Abu Dhabi. Menurut sumber, Oracle dan Silver Lake akan mengambil sekitar 50% saham TikTok AS, sementara ByteDance diperkirakan akan menurunkan kepemilikannya hingga kurang dari 20% untuk mematuhi undang-undang 2024.
Media China melaporkan ByteDance akan membangun perusahaan baru di AS untuk menangani e-commerce, branding, serta koneksi operasional internasional. Entitas ini juga bertanggung jawab atas keamanan digital, konten, perangkat lunak, dan bisnis lokal terkait.
Meski begitu, sejumlah anggota parlemen Partai Republik meminta rincian lebih lanjut perjanjian guna memastikan TikTok benar-benar terlepas dari pengaruh Beijing. “Kita harus memastikan kesepakatan ini melindungi pengguna Amerika dari pengawasan kelompok yang selaras dengan PKT,” kata anggota Kongres Brett Guthrie, Gus Bilirakis, dan Richard Hudson.
Gedung Putih menyatakan kesepakatan TikTok AS mencakup pembentukan dewan beranggotakan tujuh orang, dengan enam kursi berisi warga Amerika dan satu kursi untuk perwakilan ByteDance. (*)
PREVIOUS ARTICLE
Pemulihan Pascatopan Ragasa di Guangdong Capai 90 Persen