Malam Ini Jenazah Narapidana Tewas di Lapas Pangururan Dipulangkan ke Pasaman

Jenazah korban tewas di Lapas Pangururan dimasukkan ke mobil ambulans. (foto:pangihutan/mistar)
Samosir, MISTAR.ID
Seorang narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Pangururan, Kabupaten Samosir, tewas diduga akibat perkelahian sesama warga binaan, Senin (6/10/2025). Korban diketahui bernama Arni Siregar (27), warga Pasaman, Sumatera Barat.
Peristiwa ini mengejutkan petugas dan penghuni lapas karena terjadi di tengah kondisi lapas yang mengalami kelebihan kapasitas.
Kepala Lapas Pangururan, Jeremia Sinuraya, membenarkan insiden tersebut.
“Benar, ada perkelahian di Lapas Pangururan. Korban sempat dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan, namun dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya saat dikonfirmasi Senin malam.
Pihak lapas bersama Polres Samosir telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti kematian korban. Kasus ini juga telah dilaporkan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumatera Utara (Sumut), dan penyelidikan masih berlangsung.
Kasubsi Kamtib Lapas Pangururan, Mitra Tarigan, menjelaskan bahwa jenazah korban akan dipulangkan ke kampung halamannya di Pasaman setelah proses otopsi selesai.
“Malam ini, setelah otopsi, jenazah akan langsung diantar ke Pasaman. Saya sendiri akan ikut mengantarkan korban untuk diserahkan kepada pihak keluarga,” ujarnya.
Sebelumnya, korban dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan sekitar pukul 13.28 WIB.
Direktur RSUD Hadrianus Sinaga, dr. Iwan Hartono Sihaloho, membenarkan bahwa saat tiba di rumah sakit, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. “Korban sudah meninggal dunia saat dibawa oleh petugas lapas,” jelasnya.
Mitra menambahkan, kondisi lapas yang kelebihan kapasitas menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan. “Kapasitas lapas hanya untuk 50 orang, sementara saat ini dihuni lebih dari 100 napi,” ungkapnya.
Hingga saat ini, pihak lapas bersama kepolisian masih menelusuri siapa saja yang terlibat dalam perkelahian tersebut. Belum ada narapidana yang mengaku atau ditetapkan sebagai pelaku.
Selain itu, Mitra menegaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjaga keamanan di dalam lapas. “Kami tetap bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus ini. Keamanan warga binaan adalah prioritas kami,” tegasnya. (hm16)