Kemarau Panjang Picu Gagal Panen, Petani di Samosir Alami Kerugian Besar

Lahan persawahan di Kabupaten Samosir tampak gersang akibat musim kemarau berkepanjangan. (foto:pangihutan/mistar)
Samosir, MISTAR.ID
Musim kemarau yang berkepanjangan mulai menimbulkan dampak serius bagi sektor pertanian di Kabupaten Samosir. Banyak petani mengalami gagal panen akibat kekeringan ekstrem yang melanda sejumlah desa.
Berdasarkan pantauan MISTAR.ID selama sepekan terakhir di Desa Panampangan, Kecamatan Pangururan, terlihat jelas kondisi lahan persawahan yang mengering dan retak. Tanaman padi yang biasanya tumbuh subur kini layu dan tak mampu bertahan, mengakibatkan gagal panen.
Gagal Panen Meluas ke Jagung dan Bawang
Kondisi serupa juga dialami petani jagung di Desa Sinabulan, Kecamatan Pangururan. Halomoan Nainggolan, petani asal Desa Pardugul, mengaku hasil panen jagungnya kali ini nihil.
“Biasanya dari lahan seluas 5 rante bisa panen 1 ton jagung. Tapi musim tanam kali ini benar-benar gagal total,” ucap Halomoan, Rabu (6/8/2025).
Tak hanya jagung, petani bawang juga menelan kerugian besar. Asisten Sinabutar, petani dari desa yang sama, mengatakan bahwa 50 kilogram bibit bawang yang ditanamnya tak menghasilkan hasil panen sama sekali.
“Kami sudah berupaya menyiram tanaman dengan mengambil air dari Danau Toba, tapi tetap saja tidak berhasil. Tanaman mati sebelum sempat tumbuh,” katanya dengan nada kecewa.
Krisis Air dan Minimnya Dukungan
Kemarau panjang ini menjadi pukulan telak bagi para petani, yang sebagian besar bergantung pada hasil panen untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Kekeringan yang melanda hampir seluruh lahan pertanian menghambat pertumbuhan tanaman sejak awal masa tanam.
Warga dan petani pun berharap adanya langkah nyata dari Pemerintah Kabupaten Samosir, baik dalam bentuk bantuan darurat, sistem irigasi alternatif, maupun program jangka panjang dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.
“Kami butuh solusi, bukan hanya simpati. Kalau kondisi ini terus berlanjut, kami bisa bangkrut,” ujar seorang petani yang enggan disebutkan namanya.
Belum Ada Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana penanganan gagal panen akibat kemarau panjang ini.
Petani berharap pemerintah segera turun tangan agar kerugian tidak semakin meluas dan ketahanan pangan daerah tetap terjaga. (pangihutan/hm27)