GAPKI: Sawit ‘Angsa Emas’ Penyelamat Devisa, Tapi Produktivitas Mulai Menurun

Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, saat menyampaikan pidatonya. (foto: amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, menyampaikan pidato kunci pada AIPOS Forum tahun 2025 yang dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Kamis (30/10/2025).
Eddy menekankan peran strategis industri sawit dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 dan mengingatkan pemangku kepentingan untuk menjaga industri ini dari berbagai ancaman.
Mengusung tema "Peran Strategis Sawit dalam Tumbuh Industri Sawit Menuju Indonesia Emas 2045", Eddy menyebut industri sawit sebagai komoditas yang luar biasa dan pemberian dari Allah SWT.
"Kita semua tahu bahwa pada saat Covid-19, hampir semua industri, kecuali kelapa sawit, memberikan kontribusi yang luar biasa kepada krisis dan mahapandemi. Tanpa industri sawit, devisa kita negatif," ujarnya.
Meski Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia, Eddy menyoroti dua tantangan besar, yaitu konsumen terbesar dan penurunan produktivitas.
Indonesia kini menjadi konsumen minyak sawit terbesar di dunia, yang dapat mengancam ketersediaan komoditas ini di pasar global. Eddy mewanti-wanti bahwa produktivitas sawit cenderung menurun karena program peremajaan sawit rakyat (PSR) tidak berjalan dengan baik.
"Produktivitas kecenderungannya menurun, bukan naik. Kenapa bisa begitu? Karena salah satunya adalah peremajaan sawit rakyat tidak berjalan dengan baik," ucapnya.
Eddy menganalogikan industri sawit sebagai angsa emas. Ia mengingatkan agar semua pihak berhati-hati dan tidak sampai hanya meminta telur emasnya (devisa) terus-menerus, sementara angsanya (produktivitas kebun) dibiarkan merosot.
Terkait isu hilirisasi yang gencar didengungkan, Eddy menekankan hilirisasi tidak akan berjalan optimal jika tidak didukung oleh pengelolaan hulu yang baik. "Hilirisasi itu tidak akan jalan apabila sebelumnya tidak diolah dengan baik. Nah, ini jangan sampai terjadi," ujarnya.
AIPOS Forum 2025 diharapkan menjadi ruang inspirasi, kolaborasi, dan tempat berdiskusi untuk merumuskan langkah nyata. Eddy berharap hasil diskusi ini tidak hanya sebatas wacana, melainkan dapat menjadi masukan strategis kepada pemerintah.
"Kami memposisikan itu sebagai partner dari pemerintah untuk industri sawit. Mohon untuk memasukkan masukan kepada pemangku kepentingan, kepada pemerintah. Ini semuanya demi Indonesia, demi Merah Putih, demi negara Republik ini," tuturnya. (hm24)

























