Sunday, October 26, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Sudah Sebulan, Pengusaha TBS Sawit di Siantar Sulit Dapatkan Solar

Mistar.idMinggu, 26 Oktober 2025 12.41
AN
AS
sudah_sebulan_pengusaha_tbs_sawit_di_siantar_sulit_dapatkan_solar

Antrean kendaraan untuk mendapatkan solar di SPBU Siantar. (Foto: Abdi/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pengusaha sawit di Kabupaten Simalungun mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dalam sebulan terakhir.

Salah satu pengepul atau pemilik timbangan digital TBS sawit, Anggiat, menyebut pengurangan pasokan solar membuat mereka terpaksa mencari alternatif BBM lain yang lebih mahal demi menjaga operasional angkutan. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu masalah logistik lebih besar.

"Kalau tetap mau cari solar subsidi, harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari dan antre karena stok di SPBU semakin menipis. Akibatnya kami sering terlambat mengirim hasil kebun," ujarnya kepada Mistar, Minggu (26/10/2025).

Terpisah, sopir truk sawit, Junaidi, mengatakan kesulitan solar berdampak langsung pada kualitas TBS yang diangkut. Kondisi serupa juga menekan harga jual buah sawit.

"Tentu antrean selama berjam-jam sangat merugikan dan berdampak signifikan berupa hilangnya waktu produktif masyarakat," katanya.

Ia berharap pemerintah dan legislatif turun tangan untuk menelusuri penyebab utama antrean panjang solar ini.

Sementara itu, Akademisi Universitas Simalungun, Raja M. Nainggolan, ikut menyoroti masalah tersebut. Ia menyebut kelangkaan solar bukan pertama kali terjadi, khususnya memasuki triwulan akhir tahun.

"Secara umum terjadi peningkatan konsumsi solar pada periode tertentu seperti menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain permintaan meningkat, kelangkaan juga bisa disebabkan kendala distribusi," ujarnya.

Menurutnya, dampak finansial cukup berat bagi sektor-sektor yang bergantung pada solar, terutama distribusi hasil pertanian. Keterlambatan distribusi akan berujung pada kenaikan harga barang.

"Pertamina Patra Niaga harus segera meningkatkan kuota dan memperketat pengawasan distribusi agar tidak ada penimbunan oleh oknum tertentu," tuturnya. (hm25)