Bobby Nasution Minta Mitigasi Banjir Bandang di Bahorok

Rapat koordinasi kesiapsiagaan banjir bandang akibat bencana hidrometeorologi basah secara virtual bersama Kepala BMKG RI. (Foto: Iqbal/Mistar)
Langkat, MISTAR.ID
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan pentingnya kesiapsiagaan yang tinggi untuk mengantisipasi bencana banjir bandang di wilayah destinasi wisata Bukit Lawang, Bahorok, Kabupaten Langkat.
Hal itu disampaikan Bobby Nasution pada rapat koordinasi kesiapsiagaan banjir bandang akibat bencana hidrometeorologi basah secara virtual bersama Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati di Kantor Camat Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Jumat (26/9/2025).
“Mitigasi dan antisipasi sejak dini perlu dilakukan agar bencana banjir bandang tahun 2003 di daerah ini tidak terulang kembali, terutama saat curah hujan tinggi,” ujar Bobby melalui keterangannya, Jumat (26/9/2025).
Ia mendorong seluruh pihak yang meliputi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), BMKG, OPD, dan BPBD serta akademisi dapat memberikan pemahaman mitigasi awal guna mengidentifikasi dan mengantisipasi berbagai potensi bencana.
“Kita harus siap dalam mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana bagi warga dan pelaku usaha di sekitar wisata Bahorok, tentang bencana yang akan terjadi. Kita harap mereka dapat mengetahui bila akan terjadi bencana,” kata Bobby.
Baca Juga: Jembatan Penghubung di Bahorok Rusak Parah
Menanggapi hal tersebut, Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati menyampaikan, banjir bandang yang terjadi dipicu karena gempa bumi yang tidak dirasakan oleh manusia, menyebabkan terjadinya pergeseran kontur tanah.
“Banjir bandang tahun 2003 diidentifikasi terjadi akibat longsoran di perbukitan Bukit Barisan, sepanjang Sungai Bahorok. Longsor itu disebabkan oleh kontur tanah yang curam dan mudah bergerak,” ujarnya.
Ia menyebutkan, material longsor seperti kayu yang tercabut hingga akarnya menumpuk dan membendung hulu sungai. Saat puncak musim hujan, volume air yang tinggi menjebol bendungan alami itu, menyebabkan air, tanah, dan kayu meluncur deras menerjang pemukiman di pinggiran sungai.
"Perlunya kewaspadaan sebelum Desember, kami meminta pemerintah memonitor sungai dan bukit di sekitarnya untuk mendeteksi perubahan struktur tanah, seperti retakan atau adanya tumpukan yang membendung hulu sungai," ucap Dwikorita.
Sebagai upaya mitigasi, pihaknya mengusulkan agar material yang menumpuk dan menutup sungai dihilangkan secara bertahap. Hal itu perlu dilakukan secara bersama, baik pemerintah provinsi dan kabupaten.
“BMKG juga akan berkoordinasi dengan BPBD untuk memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat, mengingat curah hujan yang sangat tinggi,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Langkat, Syah Afandin menyambut baik dan mengapresiasi perhatian Gubernur Bobby Nasution pada Kecamatan Bahorok. Ia menilai, upaya keseriusan Gubsu Bobby dalam pembangunan jalan dan antisipasi di Bahorok sebagai angin segar bagi masyarakat Langkat.
“Kami atas nama masyarakat Langkat, tentunya sangat bahagia atas perhatian Pak Gubernur yang terus membangun Kabupaten Langkat. Kami harapkan pembangunan di sini terus dilakukan ke depan,” kata pria yang kerap disapa Ondim itu. (ari/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Bupati Deli Serdang Ajak Warga Biasakan Hidup SehatNEXT ARTICLE
Pemkab Langkat Akan Pemugaran Makam Datuk Landak