Petani Singkong di Simalungun Tunda Panen

Kebun singkong milik petani di Simalungun. (Foto: Abdi/Mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Petani singkong di Kabupaten Simalungun menunda panen mereka karena anjloknya harga jual komoditas yang menjadi bahan baku tepung tapioka tersebut.
Seorang petani asal Tanah Jawa, Prayetno, mengatakan harga singkong sekitar Rp800 hingga Rp900 per kilogram saat ini.
“Harga ini belum rafaksi dari pabrik. Harga tersebut dinilai tidak sesuai dan merugikan petani. Padahal, tanaman singkong sudah melebihi usia panen,” ucap Prayetno, Jumat (12/9/2025).
Biasanya, harga singkong di atas Rp1.000 per kilogram. “Harga Rp800 masih harga kotor. Masih harus dipotong upah kuli dan biaya transportasi, serta rafaksi 10 persen minimal ke pabrik," ujarnya lagi.
Jika dalam waktu dekat harga singkong masih murah, maka petani singkong bisa terpuruk. Apalagi bagi petani yang hanya menggantungkan pendapatannya dari hasil panen singkong.
"Jangankan dapat untung, bisa kembali modal saja sudah bersyukur. Sangat berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Hal senada disampaikan petani lainnya, Awang Setia, yang juga menunda panen.
"Singkong punya saya sudah berusia delapan bulan lebih. Ya, saya biarkan saja. Apa yang bakal terjadi pada tanaman singkong saya ini. Hitungan saya, sangat rugi kalau dipanen sekarang,” ujarnya. (abdi/hm20)