Wednesday, September 3, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Harga Singkong di Simalungun Anjlok Rp900 per Kg, Petani Terpaksa Tunda Panen

journalist-avatar-top
Minggu, 31 Agustus 2025 18.30
harga_singkong_di_simalungun_anjlok_rp900_per_kg_petani_terpaksa_tunda_panen

Singkong atau ubi kayu. (foto:dok/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Harga komoditas singkong di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir. Kondisi ini memukul petani dan pengepul yang menggantungkan hidup dari hasil panen singkong.

Prayetno, seorang petani asal Tanah Jawa, mengeluhkan harga singkong yang kini hanya berkisar Rp800 hingga Rp900 per kilogram.

“Angka ini jauh lebih rendah dibanding harga sebelumnya yang bisa mencapai Rp1.000 per kilogram,” ujarnya kepada Mistar, Minggu (31/8/2025).

Menurutnya, harga singkong yang ideal bagi petani adalah minimal Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram. Jika di bawah itu, petani akan kesulitan menutupi biaya produksi, terutama bila menjual ke pabrik dengan harga saat ini.

“Kalau saya jual ke pabrik, malah rugi. Biaya tanam, panen, dan angkut besar. Makanya lebih baik jual langsung ke konsumen, meskipun sekarang jumlah pembelinya juga menurun,” katanya.

Hal senada disampaikan petani lainnya, Julefendi. Ia mengatakan banyak petani memilih menunda panen hingga harga kembali menyentuh Rp1.000 per kilogram.

“Kalau dijual di harga sekarang, tidak ada untungnya,” ucapnya.

Selain harga rendah, faktor cuaca juga memperparah kondisi. Musim hujan yang berkepanjangan menurunkan kualitas singkong dan membuatnya rentan terserang penyakit gayas, terutama di lahan berpasir.

“Kalau hujan terus, singkong bisa busuk. Penyakit gayas juga sering muncul. Ini bikin hasil panen menurun drastis,” tutur Julefendi. (abdi/hm16)

REPORTER: