Friday, June 13, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

NBA Finals 2025: Empat Kunci Pacers Rebut Kemenangan di Kandang Lawan Thunder

journalist-avatar-top
Kamis, 12 Juni 2025 15.11
nba_finals_2025_empat_kunci_pacers_rebut_kemenangan_di_kandang_lawan_thunder

Ilustrasi, NBA Finals 2025. (f:nba/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Terakhir kali kota Indianapolis menjadi tuan rumah NBA Finals adalah pada 16 Juni 2000, saat Indiana Pacers mengalahkan Los Angeles Lakers 120-87 di Game 5.

Namun, meski tampil gemilang di pertandingan tersebut, kemenangan itu tidak cukup mengubah nasib Pacers yang akhirnya kalah dalam seri tersebut.

Lakers yang kala itu diperkuat Shaquille O’Neal, Kobe Bryant, dan pelatih legendaris Phil Jackson, menutup seri dengan kemenangan di Game 6 dan meraih gelar juara pertama dari tiga berturut-turut yang mereka koleksi.

Menariknya, situasi saat ini memiliki kemiripan dengan tahun berikutnya, 2001, ketika Philadelphia 76ers secara mengejutkan mencuri Game 1 dari Lakers berkat 48 poin Allen Iverson.

Tapi, Lakers segera bangkit dan memenangkan empat pertandingan berikutnya, tiga di antaranya di kandang lawan.

Kini, di NBA Finals 2025, giliran Indiana yang berusaha mengulang cerita kejutan. Pacers mencuri Game 1 melalui tembakan dramatis Tyrese Haliburton dengan sisa waktu hanya 0,3 detik.

Hanya saja, Oklahoma City Thunder, yang unggul 18 kemenangan dari Pacers di musim reguler, bangkit di Game 2 dengan kemenangan meyakinkan 123-107.

Kembali ke kandang, Indiana memiliki peluang besar untuk mengubah arah seri. Berikut adalah empat faktor penting yang perlu diperhatikan saat Game 3 digelar di Gainbridge Fieldhouse:

1. Manfaatkan Momen Saat SGA di Bangku Cadangan

Pacers harus memaksimalkan momen ketika Shai Gilgeous-Alexander (SGA) tidak berada di lapangan.

Statistik on/off menunjukkan bahwa Thunder tetap solid saat SGA duduk—dengan selisih +5,2 poin per 100 kepemilikan. Namun, Indiana harus bisa mengubah dinamika itu.

Di Game 1, Indiana berhasil unggul empat poin selama 8 menit 26 detik ketika SGA tidak bermain. Ini harus menjadi pola yang diulang.

Saat pemain seperti Jalen Williams, Aaron Wiggins, atau Alex Caruso memimpin serangan OKC, Pacers perlu tampil agresif dan mendominasi menit-menit tersebut.

2. Haliburton Harus Lebih Agresif

Sebagai point guard dengan orientasi pass-first, Haliburton memang tidak dikenal sebagai pencetak angka tinggi.

Namun, statistik menunjukkan bahwa ketika ia mencetak 20 poin atau lebih, Pacers memiliki rekor 7-1 di playoff ini.

Sebaliknya, saat ia mencetak di bawah angka itu, rekor mereka turun menjadi 6-4.

Di dua game pertama Final, Haliburton hanya mencetak masing-masing 14 dan 17 poin, dengan tembakan yang terbatas pada 13 percobaan per pertandingan dan tanpa satupun lemparan bebas.

Indiana harus mencari cara agar Haliburton lebih aktif, entah itu melalui transisi cepat atau skema serangan ulang-alik. Keberanian dan volume tembakan dari Haliburton bisa menjadi pembeda utama.

3. Peran Penting Holmgren di Pertahanan

Chet Holmgren menunjukkan perkembangan signifikan di Game 2 setelah penampilan biasa-biasa saja di pembuka seri.

Meskipun hanya mencetak satu blok, kontribusinya dalam pertahanan sangat terasa.

Dengan tinggi 7 kaki 1 inci dan mobilitas yang baik, Holmgren mampu menjaga perimeter maupun area dalam secara efektif.

Keberadaannya di lapangan menambah dimensi perlindungan rim dan memperumit strategi pick-and-roll Pacers.

4. Perhatikan Peran Wasit dan Dukungan Penonton

Terdapat keluhan dari penggemar bahwa Thunder mendapat perlakuan lebih lunak dalam dua pertandingan pertama, terutama dalam gaya permainan fisik mereka.

Statistik mendukung klaim ini: OKC hanya dipanggil 39 pelanggaran dan mencetak 50 dari 57 lemparan bebas. Sementara itu, Pacers dikenai 47 pelanggaran dan hanya mengonversi 34 dari 47 percobaan.

Dengan Game 3 dan 4 digelar di Gainbridge Fieldhouse, Indiana diharapkan mendapat perlakuan lebih adil dari ofisial, serta dorongan besar dari publik tuan rumah yang terkenal fanatik.

Demikian informasi ini dikutip dari laman resmi NBA, Kamis (12/6/2025). Kesimpulan sementara, game 3 bisa menjadi titik balik, atau justru awal dari dominasi Thunder. (*)

REPORTER: