Friday, October 3, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Update Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 9 Santri Tewas, 54 Masih Hilang

Jumat, 3 Oktober 2025 15.16
update_ponpes_al_khoziny_sidoarjo_9_santri_tewas_54_masih_hilang

Alat berat dikerahkan, bongkar reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo (Foto: Antara)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan empat jenazah di balik reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Penemuan ini menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang sejak insiden robohnya bangunan pada awal pekan lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa jenazah korban segera dievakuasi ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.

“Tim SAR gabungan berhasil menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia. Semuanya langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” ungkap Abdul.

Data Korban Terkini

Berdasarkan catatan BNPB hingga Jumat (3/10/2025) siang, jumlah korban terdampak mencapai 166 orang. Dari jumlah tersebut:

  1. 9 orang meninggal dunia
  2. 14 orang masih dirawat di rumah sakit
  3. 89 orang telah diperbolehkan pulang
  4. 54 orang masih dalam pencarian

Korban yang dirawat tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, hingga RS Sakinah Mojokerto.

Tim SAR Kerahkan 400 Personel dan Alat Berat

Upaya pencarian dilakukan non-stop oleh lebih dari 400 personel gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Damkar, Dinsos, Dinas PU-SDA, serta relawan. Mereka bekerja siang malam menggunakan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.

Meski belum ditemukan tanda-tanda korban selamat, pencarian tetap dilanjutkan dengan fokus pada evakuasi jenazah. Alat berat berupa crane, excavator breaker, dump truck, hingga alat pemotong beton sudah dikerahkan.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa seluruh keluarga korban telah menyetujui penggunaan alat berat meskipun berisiko mengganggu kondisi jenazah.

“Pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan memahami bahwa tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan,” ujarnya.

Dukungan Moril untuk Keluarga Korban

Selain bantuan logistik berupa 200 kantong jenazah, 4.000 masker, 250 set APD, dan sarana evakuasi lain, BNPB juga menyalurkan insentif operasional untuk petugas di lapangan.

Sementara itu, Polres Pelabuhan Tanjungperak Surabaya turut menyampaikan duka cita mendalam. Dua santri korban meninggal, yakni Moch Agus Ubaidillah (14) dari Morokrembangan dan Maulana Affan dari Pabeancantikan, tercatat sebagai warga di wilayah hukum Polres tersebut.

“Kami turut berbelasungkawa, semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga diberi ketabahan,” ujar AKBP Wahyu Hidayat, Kapolres Pelabuhan Tanjungperak.

Proses Evakuasi Masih Berlangsung

BNPB memastikan informasi perkembangan evakuasi akan terus diperbarui melalui posko darurat tiga kali sehari, pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB. Hingga saat ini, harapan untuk menemukan korban selamat memang semakin kecil, namun pencarian tetap dilakukan secara maksimal.(*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN