Rupiah Perkasa! Ditutup di Rp16.563 per Dolar AS, The Fed Jadi Kunci

Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat. (foto:bisnis/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Mata uang rupiah kembali menunjukkan ketangguhannya. Pada penutupan perdagangan Jumat (3/10/2025), rupiah berhasil menguat ke level Rp16.563 per dolar Amerika Serikat (AS), naik 0,21% atau 35 poin.
Angka ini menjadi penguatan enam hari beruntun sekaligus level terkuat sejak 19 September 2025.
Sempat tertekan hingga Rp16.625 per dolar AS di sesi intraday, rupiah akhirnya mampu balik arah dan menutup perdagangan di zona hijau. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) justru melemah tipis 0,08% ke level 97,76.
Penguatan rupiah tak lepas dari sentimen global. Pasar semakin yakin The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga 25 basis poin lagi pada Oktober 2025, setelah pemangkasan di bulan September lalu. Bahkan, peluang pemangkasan diprediksi mencapai 99,3% menurut CME FedWatch Tool.
“Prospek kebijakan The Fed yang semakin longgar membuat investor kembali melirik aset emerging market, termasuk rupiah,” ujar analis pasar global, Chandler, dikutip Reuters.
Dari dalam negeri, rupiah mendapat dukungan tambahan dari inflasi yang terkendali. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi September 2025 berada di 0,21% secara bulanan, atau 2,65% secara tahunan, masih sesuai target Bank Indonesia (BI) di kisaran 2,5% ±1%.
Menariknya, tren penguatan juga dialami beberapa mata uang Asia lain seperti peso Filipina, baht Thailand, hingga dolar Taiwan. Namun, sebagian lainnya seperti yen Jepang dan ringgit Malaysia justru melemah tipis.
Ke depan, analis memperkirakan rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatan pada pekan depan, Senin (6/10/2025), dengan proyeksi bergerak di kisaran Rp16.520–Rp16.560 per dolar AS. (**/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Harga Emas di Pegadaian Turun, Antam Rp2,336 Juta per Gram