Monday, October 13, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Gempa M 5,0 Guncang Sumenep, Warga Panik: BMKG Catat 192 Gempa Susulan, Tak Berpotensi Tsunami

Mistar.idSenin, 13 Oktober 2025 19.06
RF
gempa_m_50_guncang_sumenep_warga_panik_bmkg_catat_192_gempa_susulan_tak_berpotensi_tsunami

Ilustrasi, Gempa M 5,0 Guncang Sumenep, Warga Panik: BMKG Catat 192 Gempa Susulan, Tak Berpotensi Tsunami. (foto:bmkg/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wilayah Sumenep, Jawa Timur, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 pada Senin (13/10/2025) pukul 14.10 WIB. Getarannya dirasakan cukup kuat oleh warga di sejumlah daerah sekitar, seperti Pamekasan, Sapudi, Pasuruan, dan Malang.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut, sekitar 47 kilometer tenggara Sumenep, dengan kedalaman 14 kilometer. Meski tergolong dangkal, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik (thrust fault). Hingga pukul 16.00 WIB, kami mencatat sudah terjadi lebih dari 190 gempa susulan,” tulis BMKG dalam keterangannya.

Warga Panik, Getaran Terasa hingga Malang dan Pasuruan

Sejumlah warga melaporkan kepanikan akibat getaran yang cukup terasa.

Di Pulau Sapudi, intensitas gempa mencapai III–IV MMI, artinya getaran dirasakan jelas di dalam rumah dan beberapa benda ringan sempat bergoyang.

Sementara itu, di wilayah Pasuruan, Pamekasan, dan Malang, getaran terasa pada skala II–III MMI, yang dirasakan sebagian orang dan menyebabkan jendela serta pintu berderik.

“Lantai terasa bergetar seperti ada truk besar melintas. Kami langsung keluar rumah,” ujar Fitri (34), warga Sumenep, kepada wartawan.

Gempa Susulan dan Riwayat Aktivitas Seismik di Sumenep

BMKG mengonfirmasi bahwa gempa ini masih terkait dengan aktivitas tektonik yang sebelumnya mengguncang kawasan Sumenep pada 30 September 2025 dengan kekuatan magnitudo 6,5.

Sejak saat itu, wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi terus mengalami aktivitas seismik berulang, dengan total 192 gempa susulan tercatat hingga hari ini.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa wilayah pesisir selatan Madura merupakan zona sesar aktif yang kerap memicu gempa bumi berskala ringan hingga sedang.

“Kami imbau masyarakat tetap waspada, tetapi tidak panik. Pastikan bangunan aman sebelum kembali ke dalam rumah dan hindari area retakan,” ujar Daryono.

Respons Pemerintah dan Imbauan Mitigasi

Pemerintah daerah Sumenep langsung menurunkan tim BPBD untuk memantau kondisi lapangan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar akibat gempa tersebut.

Namun, warga diingatkan untuk:

- Menghindari bangunan yang retak atau rapuh,

- Tidak mudah mempercayai informasi yang tidak bersumber dari BMKG,

- Menyiapkan tas darurat berisi dokumen penting, air, obat-obatan, dan senter,

- Mengenali titik evakuasi terdekat di lingkungan tempat tinggal.

BMKG juga meminta masyarakat di daerah rawan gempa untuk terus memperbarui informasi melalui kanal resmi seperti aplikasi InfoBMKG, media sosial, dan situs web bmkg.go.id.

Mitigasi Jangka Panjang dan Pentingnya Edukasi Publik

Kejadian gempa di Sumenep menjadi peringatan penting tentang kesiapsiagaan bencana di wilayah pesisir Jawa Timur.

Ahli mitigasi bencana dari ITS Surabaya, Ir. Hendra Yuwono, menilai masih banyak bangunan di Madura yang belum berstandar tahan gempa.

“Struktur bangunan di pesisir timur Jawa masih minim pengawasan teknis. Pemerintah harus mendorong penerapan standar bangunan tahan gempa untuk rumah warga,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi publik secara berkelanjutan, terutama di sekolah-sekolah, agar warga memahami apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi.

Kesimpulan: Gempa M 5,0 di Sumenep menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di Indonesia, negara yang terletak di cincin api Pasifik.

Meski gempa kali ini tidak menimbulkan tsunami, riwayat gempa susulan yang cukup banyak menunjukkan perlunya sistem pemantauan dan sosialisasi publik yang lebih tanggap dan transparan. (berbagaisumber/hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN