Monday, October 13, 2025
home_banner_first
EDUKASI

Hari Kegagalan Internasional, Momentum Ubah Pandangan terhadap Kegagalan

Mistar.idSenin, 13 Oktober 2025 14.33
RJ
hari_kegagalan_internasional_momentum_ubah_pandangan_terhadap_kegagalan

Ilustrasi tanggal 13 Oktober 2025. (foto:gettyimages/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Setiap tanggal 13 Oktober, dunia memperingati Hari Kegagalan Internasional atau International Day for Failure.

Meski tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional, peringatan ini membawa pesan penting bagi masyarakat global: mengubah cara pandang terhadap kegagalan.

Peringatan ini mengajak masyarakat untuk tidak lagi takut gagal, melainkan menjadikannya bagian dari proses menuju kesuksesan.

Dikutip dari laman Kompas TV, Senin (13/10/2025), Hari Kegagalan Internasional merupakan perayaan global yang menumbuhkan keberanian dalam menghadapi kegagalan serta belajar dari pengalaman. Inisiatif ini pertama kali muncul di Finlandia, negara yang dikenal dengan sistem pendidikan dan inovasinya. Namun, masyarakat Finlandia kala itu cenderung menghindari risiko dan takut gagal.

Hari Kegagalan Internasional berawal dari ide sekelompok mahasiswa Universitas Aalto di Finlandia. Mereka menyadari bahwa banyak masyarakat di negaranya ragu memulai usaha karena khawatir akan gagal. Para mahasiswa tersebut kemudian mencetuskan gagasan untuk menjadikan kegagalan sebagai hal yang wajar dan layak dirayakan.

Tujuan utama mereka adalah menghapus stigma negatif terhadap kegagalan, terutama di kalangan calon pengusaha muda. Mereka percaya, dengan mengakui dan merayakan kegagalan, seseorang akan lebih berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah usaha rintisan (startup) di Finlandia.

Sejak Kapan Hari Kegagalan Diperingati?

Perayaan pertama Hari Kegagalan Internasional berlangsung pada tahun 2010 di Finlandia. Acara ini mendapat sambutan positif karena dianggap membawa semangat baru dalam dunia kewirausahaan dan pengembangan diri.

Ketika perayaan kedua digelar, perhatian media mulai mengalir, dan banyak tokoh penting serta perusahaan besar di Finlandia ikut memberikan dukungan. Dua tokoh besar yang turut mendukung kegiatan ini ialah Jorma Ollila, Ketua Dewan Direksi Nokia, dan Peter Vesterbacka, pencipta game populer Angry Birds. Dukungan tersebut membuat Hari Kegagalan Internasional semakin dikenal luas hingga berkembang ke berbagai negara.

Pada tahun ketiga, perayaan Hari Kegagalan berkembang pesat hingga mencakup sekitar 17 negara di dunia. Mahasiswa Universitas Aalto menginisiasi ekspansi global ini dengan mengajak komunitas dan lembaga internasional untuk berpartisipasi.

Kini, perayaan ini menjadi wadah bagi banyak orang untuk berbagi pengalaman, termasuk tokoh-tokoh terkenal yang membagikan kisah kegagalan mereka sebelum mencapai kesuksesan. Melalui peringatan ini, masyarakat diajak memahami bahwa kegagalan adalah bagian alami dari perjalanan hidup bukan penghalang, melainkan batu loncatan menuju pencapaian yang lebih besar.

Makna di Balik Peringatan Hari Kegagalan

Hari Kegagalan Internasional membawa pesan penting bahwa setiap orang pernah gagal, dan hal itu tidak perlu disesali. Justru dari kegagalan, manusia dapat belajar, memperbaiki diri, dan menemukan strategi baru untuk mencapai keberhasilan.

Ide utama di balik peringatan ini adalah menormalisasi kegagalan dan menjadikannya bagian dari proses belajar. Dengan demikian, individu tidak terjebak dalam rasa takut, melainkan berani melangkah maju.

Hasil survei tahun 2014 menunjukkan bahwa 30 persen masyarakat Amerika enggan memulai usaha karena takut gagal. Fakta tersebut menegaskan pentingnya Hari Kegagalan sebagai momentum untuk membangun keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan.

Momen Penting dalam Sejarah Hari Kegagalan

2010: Hari Kegagalan pertama kali dirayakan di Finlandia.

2012: Perayaan hadir di dunia maya melalui pembuatan halaman Facebook pada 5 Agustus.

2012: Inisiatif Finlandia berkembang ke 17 negara.

2014: Survei global menyoroti pentingnya merayakan kegagalan sebagai bentuk pembelajaran.

Kini, Hari Kegagalan Internasional menjadi simbol keberanian, ketangguhan, dan pembelajaran dari kesalahan.

Pesan Inspiratif: Merayakan Proses, Bukan Hanya Hasil

Siapa bilang gagal harus disesali? Justru hari ini dunia sepakat untuk merayakan kegagalan melalui Hari Kegagalan Internasional.

Setiap tanggal 13 Oktober, kita diingatkan bahwa gagal bukanlah akhir, melainkan awal dari sesuatu yang lebih besar. Perayaan ini muncul di Finlandia pada tahun 2010 dari ide mahasiswa Universitas Aalto yang melihat ketakutan masyarakat terhadap kegagalan.

Dari kegagalan, kita belajar dan berkembang. Banyak perayaan dilakukan dengan cara kreatif, seperti failure party atau sesi berbagi pengalaman gagal. Dari cerita-cerita tersebut, kita disadarkan bahwa semua orang pernah gagal, dan itu hal yang wajar.

Hari Kegagalan Internasional mengajak kita lebih berani mengambil risiko, tidak takut salah, serta menjadikan kegagalan sebagai bagian dari perjalanan menuju keberhasilan.

Jadi, daripada terus menyalahkan diri sendiri, lebih baik rayakan prosesnya. Siapa tahu, kegagalan hari ini justru menjadi jalan menuju keberhasilan esok. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN