Pesta Seni Medan Tingkatkan Minat Anak Muda Terhadap Kesenian Lokal

Koordinator Konsorsium Seniman Medan, Afrion berdiri di samping lukisan karyanya sendiri yang dipajang di TBM. (foto:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Penyelenggaraan Pesta Seni Medan (Pesan) selama dua tahun berturut-turut dinilai memberikan dampak positif bagi perkembangan aktivitas seni dan budaya di Kota Medan, khususnya di kalangan generasi muda.
Hal itu disampaikan Koordinator Konsorsium Seniman Medan (KSM), Afrion, saat ditemui Mistar di Taman Budaya Medan (TBM), Senin (7/7/2025).
“Masyarakat kini mulai mengetahui bahwa Taman Budaya sudah bebas diakses dan sah menjadi ruang publik untuk berkarya,” ujarnya.
Taman Budaya Kembali Hidup sebagai Ruang Ekspresi
Afrion menjelaskan bahwa sejak diselenggarakannya Pesan, masyarakat terlihat semakin aktif mengunjungi TBM—baik hanya untuk menikmati suasana maupun melakukan latihan seni.
Tak hanya dari Medan, sejumlah komunitas seni dari luar kota seperti Deli Serdang dan Batubara juga mulai ikut meramaikan kegiatan di TBM.
Tren ini menunjukkan bahwa Taman Budaya telah kembali menjadi pusat aktivitas seni yang inklusif.
“Anak-anak muda makin antusias. Mereka lebih semangat menciptakan karya,” kata Afrion.
Harapan untuk Pesta Seni Medan Selanjutnya
Melihat perkembangan yang positif ini, Afrion menyampaikan harapannya agar Pesta Seni Medan dapat digelar setiap tahun secara konsisten.
Ia juga membuka peluang keterlibatan seniman dari luar daerah, bahkan dari luar Sumatera Utara.
“Tahun depan mudah-mudahan kita bisa membuka diri. Artinya, dari daerah lain seperti Jawa—kalau mereka berminat datang ke Medan—kami akan menampung,” ucapnya.
Ajakan untuk Mendukung Seni dan Budaya Lokal
Afrion mengajak seluruh masyarakat untuk terus memberikan dukungan terhadap kegiatan seni dan budaya di Kota Medan. Menurutnya, keberlangsungan acara seperti Pesan sangat bergantung pada kolaborasi dan dukungan lintas lapisan masyarakat.
“Pesta seniman ini adalah pesta yang harus didukung oleh semua lapisan masyarakat,” tuturnya mengakhiri. (susan/hm27)