Spesies Baru Ikan Siput Terekam Kamera di Kedalaman 3.268 Meter Bawah Laut

Sosok blob berwarna pink dengan mata besar seperti kartun. (foto: dok Mbari/mistar)
New York, MISTAR.ID
Sekelompok ilmuwan menemukan sesuatu yang aneh ribuan meter di bawah permukaan laut pada 2019. Mereka merekam sosok blob berwarna pink dengan mata besar seperti kartun dan sirip dada penuh jari-jari halus yang bergerak luwes.
Setelah diteliti, ternyata makhluk itu adalah spesies baru ikan siput (snailfish). Menariknya, ia bukan satu-satunya, ada dua spesies baru lain yang juga berhasil diidentifikasi. Saat ini, lebih dari 400 jenis ikan siput sudah tercatat di seluruh dunia.
Beberapa di antaranya dikenal sebagai ikan penghuni terdalam di laut. Kini, diterbitkan di jurnal Ichthyology & Herpetology, daftar itu bertambah dengan tiga nama baru, di antaranya Bumpy snailfish (Careproctus colliculi), berwarna merah muda dengan tubuh penuh tonjolan; Dark snailfish (C. yanceyi), berwarna hitam legam; Sleek snailfish (Paraliparis em), juga berwarna hitam dengan tubuh ramping.
Dua spesies hitam ini bahkan ditemukan dalam satu penyelaman menggunakan kapal selam Alvin.
“Awalnya saya mengira keduanya hanya berbeda usia, tapi ternyata mereka sangat berbeda, baik secara morfologi maupun genetik,” kata Mackenzie Gerringer, penulis utama studi sekaligus Associate Professor Biologi di SUNY Geneseo dikutip, Kamis (11/9/2025).
Semua ikan siput baru ini ditemukan di kedalaman ekstrem, di area penelitian bernama Station M. Lokasi tersebut sudah dipelajari puluhan tahun, tapi tetap saja masih menyimpan kejutan.
“Fakta bahwa dua spesies yang belum pernah dideskripsikan bisa ditemukan dalam satu lokasi yang relatif sering diteliti, menunjukkan betapa banyak yang masih belum kita ketahui tentang laut dalam,” tambah Gerringer.
Meski hidup di kegelapan total, warna pink, hitam legam, hingga ramping mengkilap ternyata bukan masalah besar bagi ikan siput.
“Di kedalaman ini, cahaya matahari tidak menembus, jadi warna bukan faktor penting. Mereka lebih mengandalkan indra lain, seperti mendeteksi getaran air, mencium, bahkan ‘merasakan’ lingkungan menggunakan sirip mereka,” jelas Gerringer.
Yang membuat bumpy snailfish makin unik adalah jumlah jari-jari siripnya yang mencapai 22 buah. Video dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) memperlihatkan betapa lenturnya ikan ini mengendalikan sirip-sirip tersebut untuk berenang sekaligus merasakan sekitarnya.
“Ikan ini benar-benar anggun ketika menggerakkan siripnya. Selain untuk berenang, sirip juga berfungsi seperti sensor,” kata Gerringer.
Menariknya, banyak ikan siput memang diketahui bisa ‘mencicipi’ lingkungannya lewat jari-jari sirip tersebut. Ikan siput termasuk keluarga Liparidae. Habitatnya beragam, dari kolam pasang surut dangkal hingga jurang laut terdalam. Tubuhnya cenderung besar di kepala, tapi lunak dan seperti agar-agar.
Beberapa bahkan bisa menempel di batu atau hewan besar menggunakan bantalan hisap di perutnya. Penelitian Gerringer tentang taksonomi, morfologi, dan fisiologi ikan siput membantu menjelaskan bagaimana mereka bisa bertahan di lingkungan dengan tekanan luar biasa, suhu sangat dingin, dan tanpa cahaya.
“Laut dalam sering dianggap ekstrem. Tapi bagi mereka, laut dalam adalah rumah. Menemukan makhluk yang tampak rapuh tapi bisa bertahan di sana membuat kita sadar akan keindahan laut dalam sekaligus tanggung jawab kita untuk melindunginya,” ujar Gerringer. (*/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Demo di Paris Melebar, Sudah 197.000 Warga Turun ke Jalan