Fosil Gigi 2,6 Juta Tahun Ditemukan di Ethiopia, Ungkap Spesies Baru Australopithecus

Ilustrasi fosil gigi. (foto:journalofhumanevolution/mistar)
Ethiopia, MISTAR.ID
Tim ilmuwan internasional menemukan 13 fosil gigi berusia sekitar 2,6 juta tahun di kawasan Ledi-Geraru, Wilayah Afar, Ethiopia.
Sebanyak 10 fosil diyakini berasal dari spesies Australopithecus yang belum pernah dikenal sebelumnya, sementara tiga lainnya termasuk dalam genus Homo yang berusia antara 2,59-2,78 juta tahun.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Nature pada 13 Agustus 2025. Fosil tersebut dianggap sebagai bukti penting dalam memahami periode awal evolusi manusia.
Menurut peneliti, gigi-gigi baru ini berbeda dari spesies Australopithecus afarensis (Lucy) maupun Australopithecus garhi yang sebelumnya ditemukan di kawasan yang sama. Untuk sementara, fosil tersebut dinamai Ledi-Geraru Australopithecus.
Menariknya, penemuan gigi Homo di lokasi yang sama kemungkinan berkaitan dengan fosil rahang berumur 2,8 juta tahun yang sebelumnya dikenal sebagai spesimen Homo tertua.
“Fosil ini memperlihatkan bahwa lebih dari satu spesies hominin hidup berdampingan di wilayah ini pada periode yang sama,” kata Brian Villmoare, paleoantropolog dari University of Nevada, Las Vegas, yang memimpin penelitian, seperti dilansir, Selasa (19/8/2025).
Para ilmuwan menggunakan analisis lapisan abu vulkanik untuk menentukan usia fosil. Kini, mereka tengah meneliti komposisi kimia email gigi guna melacak pola makan kedua genus. Penelitian ini diharapkan bisa menjawab apakah Australopithecus dan Homo awal mengkonsumsi makanan serupa, serta berkompetisi dalam ekologi purba mereka.
Kaye Reed, paleoekolog dari Arizona State University, menambahkan bahwa wilayah Ledi-Geraru kala itu berupa padang rumput kering terbuka dengan sungai dan danau dangkal, sehingga menjadi habitat yang ideal bagi berbagai hominin, hewan besar, dan predator.
Temuan fosil ini memperkuat pandangan bahwa evolusi manusia tidak berlangsung linear, melainkan bercabang dengan muncul dan punahnya berbagai spesies. “Setiap temuan adalah bagian dari teka-teki yang menunjukkan pohon evolusi manusia lebih kompleks daripada sekadar satu garis keturunan,” ujar Reed. (**/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Honor Rilis X7c 5G di India, Segini Harganya