Friday, September 26, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Tawuran Belawan (1) Benarkah Jadi Kedok Sindikat Narkoba?

Jumat, 26 September 2025 16.02
tawuran_belawan_1_benarkah_jadi_kedok_sindikat_narkoba

Permukiman warga di kawasan Belawan Lama, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan. (foto:deddy/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Belawan, kawasan pelabuhan di Medan Utara, Kota Medan, seakan tak pernah tidur tenang. Hampir setiap hari, tawuran antarwarga pecah di lorong-lorong sempit, dengan batu, senjata tajam, bahkan senjata api rakitan. Nyawa pun kerap menjadi taruhannya.

Namun, di balik hiruk-pikuk tawuran yang terus berulang, muncul dugaan lebih kelam. Keributan itu diduga hanyalah panggung semu untuk mengalihkan perhatian aparat penegak hukum (APH), sementara sindikat narkoba bebas menyelundupkan barang haramnya melalui jalur pelabuhan.

Erwin Librandi Tambunan, warga Belawan Bahagia, menuturkan bahwa tawuran sengaja diciptakan pihak tertentu demi melindungi bisnis narkoba dan judi. "Kalau Belawan kondusif, usaha mereka terganggu. Maka diciptakan propaganda agar warga terprovokasi," ujarnya.

Erwin menilai aparat hukum tak tegas. Padahal di Belawan terdapat Polres, Polsek, Koramil, Subdenpom, Lantamal, hingga kejaksaan. "Cuma di Belawan ini nggak bisa kondusif," katanya lantang.

Menurutnya, pelaku tawuran kebanyakan remaja pengguna narkoba dan pengangguran. Minimnya lapangan pekerjaan dan fasilitas olahraga membuat anak muda mudah terprovokasi untuk bertarung.

Erwin juga meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan lebih serius memperhatikan masyarakat Belawan dan juga sungguh-sungguh menyelesaikan hal yang menjadi akar masalah tawuran.

"Di Kecamatan Medan Belawan ada tujuh kelurahan, setiap kelurahan punya kepala lingkungan (kepling). Keplingnya juga nggak peduli. Pemko Medan juga harus bertindak tegas dengan menegur camat dan lurah," ujarnya.

Senada dengan Erwin, LBH Medan menduga maraknya tawuran di Belawan ditunggangi bandar narkoba. Direktur LBH Medan, Irvan Saputra, menyebut tawuran bisa jadi pengalihan saat narkoba dipasok. "Belawan sering distigma kota tawuran, tapi narkobanya tak disoroti," tegasnya kepada Mistar, Senin (15/9/2025).

Irvan mendesak Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) serius memberantas sindikat narkoba di Belawan. Pihaknya juga mendesak Pemko Medan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk mengautensikan Belawan dalam pencegahan atau meminimalkan peredaran narkoba di sana.

"Ini juga tanggung jawab Polda Sumut dan BNN, bagaimana memberantas ataupun mengurangi peredaran narkoba dan menindaklanjuti penegakan hukum yang benar di sana, tidak ada tebang pilih," ujar Irvan.

Erwin Librandi Tambunan, warga Belawan. (foto:deddy/mistar)

"Maka harus didesak pemerintah, Polda Sumut dan BNN mengungkap ini. Pemerintah harus serius dan memberikan progres pemantauan setiap kelurahan di Belawan. Kalau ini juga tidak ada respons, maka jangan harap tawuran di Belawan akan terhenti atau berkurang," ucapnya.

DPRD Medan: Kemiskinan dan Narkoba Jadi Faktor Utama

Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan, Muslim Harahap, menilai kemiskinan dan narkoba sebagai faktor utama tawuran. Ia menyebut, dari warga yang diamankan saat tawuran, 90 persen hasil tes urine positif narkoba, mayoritas masih di bawah umur.

“Belawan itu pintu masuk narkoba. Sudah rahasia umum tawuran di sana karena persaingan bandar. Polisi harus tegas,” tegas Muslim.

Dalam memberantas narkoba di Belawan, Muslim menegaskan, pihak kepolisian tidak bisa sendiri. Pemko Medan bersama stakeholder terkait harus hadir untuk bersama-sama melakukan pencegahan.

“Kepling juga diharapkan bisa membantu pihak kepolisian, salah satunya memberi informasi terhadap identitas para bandar narkoba disana. Foto dan laporkan ke polisi. Jika ini tidak dijalankan, sangat sulit narkoba diberantas dan aksi tawuran tidak akan pernah hilang," kata Muslim.

Muslim mencontohkan kawasan Sicanang di Medan Utara, namun sangat jarang terjadi aksi tawuran.

“Kondisi ekonominya hampir mirip dengan Belawan. Namun karena peredaran narkoba tidak marak, aksi tawuran di Sicanang sangat jarang terjadi. Tugas utama itu, berantas narkoba di Belawan, beri tindakan tegas dan hukuman maksimal terhadap bandarnya,” ungkapnya.

Disinggung apa saran legislatif untuk mengatasi persoalan ini, Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Medan itu mengaku masih menunggu hasil rencana pengaktifan kembali Siskamling di Belawan.

“Harapan kita lewat Siskamling ini pencegahan bisa dilakukan sejak dini. Makanya kita lihat bagaimana nanti hasilnya. Kita harap Siskamling segera dibentuk dan diaktifkan,” pungkasnya.

Polisi Tak Membantah

Polda Sumut melalui Kabid Humas Kombes Pol Ferry Walintukan, menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan tawuran sebagai pengalih perhatian pemasok narkoba.

Lanjut Ferry, pihaknya belum bisa memastikan apakah tawuran yang terus terjadi di Belawan ada hubungannya dengan penyelundupan narkoba. “Belum bisa dipastikan, belum tentu ada hubungannya apakah benar itu terjadi,” terang Ferry pada Mistar, Senin (22/9/2025).

Perwira menengah Polri itu menambahkan, memang tidak menutup kemungkinan jika aksi tawuran antar warga tersebut sengaja diciptakan untuk melakukan tindakan pidana lain. Untuk itu, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut bersama dengan Polres Pelabuhan Belawan akan melakukan upaya penyelidikan.


Para terduga pelaku saat ditangkap polisi. (insert:sejumlah barang bukti yang diamankan). (foto:dokumen/mistar)

Sebelumnya, Direktur Reserse Narkotika Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, juga tidak membantah dugaan kalau maraknya aksi tawursan di Belawan sebagai upaya mengalihkan perhatian APH saat para pemasok narkoba beraksi.

“Hal itu tidak menutup kemungkinan, tapi masih dalam tahap penyelidikan kita," ujar Calvijn, baru-baru ini.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Wahyudi Rahman juga mengatakan hal yang sama.

“Setelah kita melakukan tindakan dan mengamankan pelaku tawuran, hal yang pertama kita lakukan adalah tes urine terhadap para pelaku tawuran,” ujar Wahyudi belum lama ini.

"Hasil yang kini diperoleh di lapangan, secara umum, para pelaku tawuran pengguna narkoba atau positif menggunakan narkoba," sebutnya.

Menyangkut dengan rumor yang menyebutkan aksi tawuran sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian polisi, Wahyudi memastikan pihaknya tidak akan kebobolan akan hal itu. Dia juga memastikan akan melakukan tindakan tegas jika ada kegiatan yang sama. (deddy/rahmad/matius/kamaluddin/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN