The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga, IHSG Naik dan Sektor Keuangan Berpeluang Rebound

Bank Sentral Amerika The Fed (Supernews) (Foto: Istimewa/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3,75–4% dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 29 Oktober 2025. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan menandai level terendah suku bunga The Fed sejak tahun 2022.
Pertimbangan Ekonomi dan Arah Kebijakan The Fed
Pemangkasan suku bunga dilakukan setelah data pasar tenaga kerja AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Meski demikian, pelaku pasar masih berhati-hati karena arah kebijakan moneter ke depan belum sepenuhnya jelas. The Fed sudah menurunkan Fed Funds Rate (FFR) dua kali berturut-turut sejak FOMC September 2025, namun peluang pemangkasan lebih lanjut di Desember masih belum pasti.
Minimnya rilis data ekonomi akibat shutdown effect membuat analisis pasar menjadi terbatas. Selain itu, ketidakpastian dari efek tarif dagang juga menahan langkah The Fed agar tetap waspada terhadap potensi tekanan inflasi yang bisa muncul kembali.
Menurut data CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada FOMC Desember turun dari 90% menjadi 71%. Hal ini menunjukkan pasar mulai menyesuaikan ekspektasinya terhadap kebijakan moneter AS di akhir tahun.
Dampak ke Pasar Saham Indonesia
Reaksi pasar Indonesia terpantau positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,55% ke level 8.210,78 pada Kamis pagi (30/10) pukul 10.02 WIB, seiring meningkatnya optimisme terhadap potensi arus modal asing yang kembali masuk ke pasar domestik.
Sektor perbankan diperkirakan menjadi pendorong utama penguatan IHSG, diikuti oleh sektor properti dan semen yang berpotensi mendapatkan sentimen positif dari turunnya biaya pembiayaan. Namun, analis Bareksa mengingatkan potensi munculnya fenomena “buy the rumour, sell the fact”, di mana investor cenderung mengambil keuntungan setelah berita positif dirilis.
Saham Bank Masih Menarik Dikoleksi
Tim Analis Bareksa menilai saham-saham perbankan masih menarik untuk diakumulasi karena sensitif terhadap perubahan suku bunga. Berikut daftar saham pilihan dengan potensi upside menarik:
Saham Bank Harga (Rp) Target Trading (Rp) Target Investasi (Rp) Upside Investasi
- BBCA 8.600 8.700–9.000 11.000 27,9%
- BBRI 3.890 4.000–4.100 4.500 15,7%
- BMRI 4.650 4.750–4.900 5.500 18,3%
- BBNI 4.440 4.150–4.250 4.500 1,4%
- Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 29 Oktober 2025
Selain sektor perbankan, saham properti dan semen juga diperkirakan menguat karena turunnya biaya pinjaman:
Saham Properti & Semen Harga (Rp) Target Trading (Rp) Target Investasi (Rp) Upside Investasi
- BSDE 975 1.010–1.050 1.200 23,1%
- PWON 370 380–390 500 35,1%
- SMGR 2.710 2.800–2.900 3.000 10,7%
- Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 29 Oktober 2025
Reksadana Campuran Jadi Pilihan Stabil
Bagi investor yang ingin tetap berinvestasi tanpa harus aktif memantau pasar, reksadana campuran bisa menjadi opsi menarik. Produk ini menggabungkan saham sebagai pendorong imbal hasil dan obligasi sebagai penyeimbang risiko.
Reksadana Campuran 1 Bulan (%) 1 Tahun (%)
Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A 5,07 20,57
Sucorinvest Anak Pintar 8,79 22,00
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A 1,20 2,66 (sejak 21 Agt 2025)
Sumber: Bareksa, data per 29 Oktober 2025
Kesimpulan
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi angin segar bagi pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Sektor perbankan, properti, dan semen berpeluang menjadi pemenang utama dari kebijakan ini. Sementara bagi investor yang menginginkan stabilitas dengan potensi imbal hasil optimal, reksadana campuran bisa menjadi solusi investasi jangka menengah hingga panjang.
Sigma Kinasih adalah Investment Strategist di PT Bareksa Marketplace Indonesia dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di industri pasar modal. Ia memegang lisensi WMI, WPPE, CTA, dan CFP, serta fokus pada riset makroekonomi, strategi portofolio, dan analisis reksadana, saham, emas, serta SBN.
(hm17)
























