Friday, September 26, 2025
home_banner_first
SIANTAR SIMALUNGUN

Dinkes Pematangsiantar Periksa Dapur SPPG Aek Nauli Usai Menu MBG Dikritik Murid SMA

Jumat, 26 September 2025 11.39
dinkes_pematangsiantar_periksa_dapur_sppg_aek_nauli_usai_menu_mbg_dikritik_murid_sma

Menu makanan MBG yang diterima SMA Negeri Pematangsiantar beberapa waktu lalu. (foto:dokpribadi/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar melakukan kunjungan ke dapur Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Aek Nauli. Langkah ini diambil menyusul kritik terhadap menu MBG yang dibagikan ke sejumlah sekolah, termasuk SMA Negeri 1 Kota Pematangsiantar.

Kabid Kesmas Dinkes Pematangsiantar, dr Fitri Saragih, menyebut kunjungan perdana mereka masih sebatas permintaan data. “Kunjungan awal kami meminta data-data SPPG, penanggungjawab, jumlah kapasitas harian penyediaan MBG,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/9/2025).

Fitri menambahkan pihaknya juga meminta daftar nama sekolah yang menjadi sasaran distribusi MBG dari dapur tersebut. Namun, ia belum merinci hasil temuan awal. “Untuk selanjutnya kami jadwalkan Senin 29 September 2025 bersama tim sanitarian Dinkes untuk Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL),” katanya.

Kepala UPTD Puskesmas Aek Nauli, dr Linda Siahaan, membenarkan kunjungan tersebut. Hanya saja, ia mengaku tidak bertemu langsung dengan kepala dapur saat itu. “Rencana [pekan depan] mau ke sana lagi sampai ketemu sama kepala dapurnya,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, program MBG di SMA Negeri 1 Jalan Parsoburan, Kelurahan Sukamakmur, Kecamatan Siantar Marihat menuai sorotan. Sejumlah murid mengaku menu makanan yang diterima berbau tak sedap bahkan basi, Selasa (23/9/2025).

“Nasinya tadi dingin, sayur timun kayak bau gitu. Jadi enggak semua kumakan menu makanannya,” ucap JH, salah seorang murid kelas XII. Ia menyebut hanya memakan nasi putih dan telur meski terasa terlalu asin.

Murid lainnya bahkan sama sekali tidak menyentuh makanan MBG yang dibagikan. “Kucium tadi sebentar kayak bau basi gitu. Yasudahlah enggak dimakan,” katanya.

Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 mengakui banyak siswa enggan menyantap menu MBG tersebut. “Yang pasti kurang diterimalah makanannya sama anak-anak ini. Tadi disediakan makanannya untuk istirahat kedua selama 45 menit,” ungkapnya.

Ia berharap ada evaluasi dari pihak dapur SPPG agar makanan bergizi yang disediakan benar-benar sesuai standar. “Sayanglah, tadi saja ada satu guru yang harus ngutip nasinya karena banyak yang bersisa. Akhirnya dikumpulkan untuk ternak karena enggak dimakan sama murid-murid,” katanya.

Informasi dihimpun, dapur SPPG Aek Nauli menjadi penyalur MBG untuk beberapa sekolah di Kota Pematangsiantar. Program ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan gizi siswa, namun kini perlu perhatian lebih agar menu yang disajikan benar-benar layak konsumsi.

(jonatan/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN