Friday, June 13, 2025
home_banner_first
SAHABAT PENDIDIKAN

Wacana Sekolah Lima Hari, Ini Respon Disdik dan Harapan Orang Tua di Kisaran

journalist-avatar-top
Kamis, 12 Juni 2025 09.46
wacana_sekolah_lima_hari_ini_respon_disdik_dan_harapan_orang_tua_di_kisaran

Ilustrasi suasana pembelajaran siswa sekolah dasar di dalam kelas. (f:ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, Musa Al Bakrie, menyatakan dukungannya terhadap rencana implementasi sekolah lima hari dalam sepekan di tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK). Ia menilai kebijakan ini membawa dampak positif dan juga tantangan yang harus dipersiapkan sejak dini.

"Model sekolah lima hari sebenarnya bukan hal baru. Ini sudah pernah diatur dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Namun, implementasi nasional yang menyeluruh akan lebih terasa dampaknya," ujar Musa kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, salah satu sisi positif dari kebijakan ini adalah adanya peluang bagi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pengembangan diri di luar lingkungan sekolah formal.

"Hari Sabtu tidak harus dianggap sebagai libur sepenuhnya. Bisa dimanfaatkan untuk kegiatan keluarga, keterlibatan dalam organisasi, pengembangan bakat, hingga pelatihan keterampilan hidup. Ini bisa melibatkan orang tua, komunitas, atau pihak sekolah,” kata Musa.

Musa juga mengingatkan dengan pengurangan jumlah hari sekolah, maka durasi belajar harian kemungkinan besar akan diperpanjang dan materi pembelajaran akan dipadatkan. Hal ini memerlukan kesiapan guru dan siswa agar tujuan peningkatan kualitas pendidikan tetap tercapai.

Di sisi lain, Musa menilai kebijakan sekolah lima hari bisa sejalan dengan program unggulan pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan durasi sekolah yang lebih panjang tiap harinya, siswa akan lebih memungkinkan untuk mendapatkan makan siang bergizi di sekolah.

Sementara itu, di tempat terpisah, seorang wali murid bernama Indra Kusuma Siregar, turut memberikan tanggapan atas wacana tersebut. Ia mengaku mendukung langkah pemerintah, karena menurutnya akan ada lebih banyak waktu bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan keluarga.

"Kalau Sabtu dan Minggu libur, anak-anak bisa lebih banyak bersama orang tua. Bisa bermain di luar, ikut kegiatan positif, atau sekadar mengurangi waktu bermain game. Itu hal yang bagus," ucap Indra.

Ia juga berharap agar tenaga pendidik benar-benar siap dalam mengelola waktu belajar yang lebih padat.

“Dengan jadwal sekolah yang full lima hari, saya harap para guru bisa mengajar dengan lebih profesional, karena dari merekalah generasi emas masa depan akan lahir,” tuturnya. (perdana/hm25)

REPORTER: