Stafsus Mendikdasmen: Media Sosial Bisa Percepat Pendidikan, Juga Timbulkan Krisis Makna

Seminar Pendidikan Berbagi Praktik Baik GTK di Medan (Foto: BBGTK/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Media sosial dan teknologi informasi dapat mempercepat transformasi pendidikan, namun juga berpotensi memperdalam krisis makna. Hal itu disampaikan Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Komunikasi dan Media, Ma’ruf, dalam Seminar Pendidikan ‘Berbagi Praktik Baik GTK’ Sumatera Utara.
Ia mengatakan bahwa sekolah tidak bisa menutup diri dari media sosial. Namun, harus mengambil langkah untuk mengurangi dampak buruknya.
“Langkah nyata yang dapat dilakukan adalah dengan pembentukan karakter, salah satunya melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” ujar Ma’ruf, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan seminar ini diselenggarakan oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Sumatera Utara, Kemendikdasmen dalam rangka menyemarakkan bulan Guru Nasional 2025 serta mendorong para GTK terus berkarya.
Kepala BBGTK Sumut, Joko Ahmad Julifan, saat membuka kegiatan mengatakan bahwa seminar ini menjadi wadah berbagi praktik baik antara pendidik.
“Kita berharap, kegiatan seperti ini dapat memotivasi GTK hebat untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri demi peningkatan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Empat GTK berprestasi tingkat nasional tahun 2023/2024 turut menjadi narasumber dalam kegiatan ini, untuk memaparkan praktik baik yang telah mereka lakukan di satuan pendidikan masing-masing sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
GTK hebat tersebut di antaranya Rehmenda Christy dari TK Bharlind School Kota Medan, Manja Mulyani Siregar dari SMP Negeri 3 Huristak Satu Atap Kabupaten Padang Lawas, Edi Chaniago dari SMP Negeri 14 Binjai, dan Neneng Yusnita, pengawas sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu. (hm20)
PREVIOUS ARTICLE
220 Guru di Toba Ikuti Asesmen Calon Kepala Sekolah
























