Lima Hari Sekolah, Siswa Asrama SMAN 1 Medan: Lebih Suka Sekolah Penuh, Banyak Teman

Damai Niscaya Telaumbanua (tengah) saat mengikuti ekskul karate di sekolah. (foto: dokumentasi Damai)
Medan, MISTAR.ID
Tidak semua siswa awalnya menyambut gembira penerapan lima hari sekolah yang kini diberlakukan. Seperti Damai Niscaya Telaumbanua, siswa kelas XI-11 SMA Negeri 1 Medan, yang tinggal di asrama sekolah.
Siswa yang ikut program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) itu justru merasa hari Sabtu yang libur membuatnya lebih stres dibandingkan ketika sekolah penuh.
“Karena saya anak asrama, jadi agak capek ya. Lebih suka kalau full (masuk sekolah). Karena di Sekolah kan banyak teman,” ujar siswa berusia 15 tahun itu kepada Mistar, Sabtu (19/7/2025).
Aktif di ekskul Sola Gratia (paduan suara) dan karate, Damai mengaku hari-hari awal menjalani sistem baru cukup melelahkan. Namun ia mulai terbiasa setelah menjalaninya di satu minggu pertama ini.
“Hari pertama kedua ya capek. Habis makan siang langsung tidur, ngantuk. Tapi pas hari ketiga keempat kelima sudah mulai terbiasa,” tuturnya.
Kegiatan Sabtu di asrama, lanjutnya, diisi dengan tidur, makan, belajar dan bermain ponsel (HP). Anak terakhir dari delapan bersaudara ini juga menegaskan tidak akan menggunakan hari Sabtu dengan les tambahan di luar.
“Kalau hari Sabtu les itu nggak enak, karena sudah pulang jam 15.30 WIB, terus ekskul lagi, capek. Maunya Sabtu dan Minggu full libur saja,” katanya.
Meski begitu, Damai berharap agar para guru bisa mengajar dengan lebih maksimal di hari-hari sekolah. “Harapan saya, guru-guru mengajarnya harus lebih full. Karena les juga dibatasi kan,” ucapnya. (Susan/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
Sekolah Lima Hari, Siswa di Medan Mulai Beradaptasi