Monday, July 28, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Insiden Tigaraksa: Ibu dan Bayi Jadi Korban Konflik Ojol vs Opang

journalist-avatar-top
Senin, 28 Juli 2025 09.52
insiden_tigaraksa_ibu_dan_bayi_jadi_korban_konflik_ojol_vs_opang

Ilustrasi, Insiden Tigaraksa: Ibu dan Bayi Jadi Korban Konflik Ojol vs Opang. (foto:wikipedia/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sebuah insiden memilukan terjadi di Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Jumat (25 Juli 2025). Sepasang suami istri beserta bayi mereka dipaksa turun dari mobil taksi online saat hujan deras akibat konflik antara pengemudi ojek pangkalan (opang) dan taksi online (ojol).

Kronologi Kejadian

Sekitar pukul 14.00 WIB, keluarga tersebut memesan taksi online di titik jemput depan stasiun. Namun, ketika sopir tiba, sejumlah opang menghadang mobil, menuduh sopir ojol melanggar zona operasional mereka.

Adu mulut terjadi, dan situasi memanas hingga opang mengancam merusak kendaraan dengan batu. Sopir terpaksa pergi, meninggalkan penumpang di tengah hujan. Video insiden ini viral dan memicu kemarahan publik.

Tindakan Kepolisian

Polresta Tangerang telah mengamankan tiga opang berinisial A, N, dan J sebagai tersangka pengancaman. Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Andi MIW Amirullah, langsung turun tangan melakukan mediasi antara opang dan ojol, menekankan pentingnya saling menghormati dan menjauhkan emosi dalam mencari nafkah.

“Korban sesungguhnya adalah penumpang,” ujar Kapolresta.

Polisi juga berkomitmen memasang rambu larangan penghadangan dan mengawasi titik rawan konflik.

Akar Masalah: Zona Operasional

Konflik ini mencerminkan pertarungan antara klaim zona tradisional oleh opang dan sistem jemput otomatis berbasis aplikasi oleh ojol. Banyak opang merasa penghasilannya tergerus tanpa ada mediasi formal. Hal ini diperparah dengan ketidakhadiran regulasi yang tegas di lokasi strategis seperti stasiun.

Respons Publik dan Dampak Sosial

Video viral memperlihatkan ibu menggendong bayi dalam kondisi basah dan ketakutan. Warganet mengecam tindakan opang yang dianggap tidak manusiawi. Tagar #JaminanKeamananPenumpang sempat trending, menuntut pemerintah menghapus praktik intimidasi dalam transportasi publik.

Rekomendasi Kebijakan

1. Zona Jemput Resmi: Menetapkan zona khusus bagi ojol dan opang secara terpisah di area stasiun.

2. Pengawasan Ketat: Kehadiran petugas keamanan stasiun untuk mencegah konflik.

3. Edukasi & Mediasi: Pemerintah daerah perlu memberi ruang dialog agar opang dan ojol dapat bersaing secara sehat.

4. Perlindungan Konsumen: Platform ojol perlu menyediakan fitur panic button untuk penumpang dalam situasi darurat.

Insiden Tigaraksa menjadi simbol nyata ketegangan antara moda transportasi tradisional dan modern. Di tengah persaingan, penumpang—terutama perempuan dan anak—tak boleh jadi korban konflik sektor. Perlu regulasi inklusif yang adil, manusiawi, dan berpihak pada keselamatan serta hak masyarakat pengguna layanan.

Artikel ini dikurasi dari berbagai sumber media terpecaya. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN