DPRD Medan Soroti Pajak Hiburan, Salomo Pardede Nilai Target PAD Rp87 Miliar Tak Masuk Akal

DPRD Medan Soroti Pajak Hiburan, Salomo Pardede Nilai Target PAD Rp87 Miliar Tak Masuk Akal
Medan, MISTAR.ID
Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Salomo TR Pardede, meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Medan melakukan evaluasi dan verifikasi ulang terhadap pelaku usaha hiburan di Medan.
Pasalnya, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2026 sebesar Rp87 miliar dari sektor pajak hiburan dinilai tidak realistis jika dibandingkan dengan potensi omset sejumlah tempat hiburan di lapangan.
“Kalau Dragon Tiger saja omsetnya Rp5 miliar sebulan, pajaknya sudah Rp2 miliar per bulan. Belum lagi usaha lain. Jadi bagaimana mungkin targetnya cuma Rp87 miliar?” tegas Salomo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Bapenda Medan, Senin (6/10/2025).
Politisi Gerindra itu mengungkapkan, ketimpangan juga terlihat saat pihaknya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa tempat usaha biliar.
“Xana Biliar omsetnya Rp150 juta, pajaknya cuma Rp1,5 juta. Runout Biliar omset Rp80 juta, pajaknya Rp700 ribu. Empat tahun tanpa ada peninjauan ulang dari Bapenda Medan,” katanya.
Salomo juga menyoroti kurangnya tindak lanjut Bapenda terhadap hasil temuan DPRD.
“Harusnya kalian (Bapenda) yang turun, bukan kami yang sidak. Kami sudah sidak pun tak kalian tindaklanjuti,” ujarnya kesal.
Ia bahkan menyinggung Irian Supermarket Pasar Merah yang disebut tidak pernah membayar pajak sejak beroperasi.
“Saya pusing lihat angka kalian. Ke depan saya harap ada perubahan. Kalau perlu, kita turun bersama ke tempat hiburan malam untuk cek langsung pajaknya,” pungkasnya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan, HT Bahrumsyah, turut mendesak Bapenda untuk melakukan evaluasi dan verifikasi pajak secara berkala.
“Minimal per triwulan. Dengan begitu bisa tahu apakah pajak yang dibayar sesuai atau tidak,” ujarnya.
Sebagai contoh, ia menyoroti Lembur Kuring yang disebut memiliki pajak Rp150 juta, padahal omset bulanannya bisa mencapai Rp3 miliar.
“Kondisi seperti ini harus jadi perhatian Pak Kaban supaya tahu di mana letak kesalahan dan apa yang perlu dievaluasi,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bapenda Medan M Agha Novrian mengaku masih melakukan pemetaan dan penelusuran terhadap temuan DPRD.
“Kami akan mencari formulasi terhadap hiburan yang berlindung di balik restoran atau hotel. Sebelumnya sudah kami surati Grand Central dan akan kami tindak lanjuti lagi,” jelasnya.
Agha menegaskan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan PAD Kota Medan melalui langkah konkret dan inovatif.
“Kami akan berupaya maksimal dan melakukan terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah,” tutupnya.