Monday, October 13, 2025
home_banner_first
MEDAN

Banjir Medan Labuhan Tak Kunjung Surut, Warga Komplek TKBM Minta Pemko Medan Bertindak

Mistar.idSenin, 13 Oktober 2025 19.44
journalist-avatar-top
KP
banjir_medan_labuhan_tak_kunjung_surut_warga_komplek_tkbm_minta_pemko_medan_bertindak

Anak-anak bermain digenangan banjir di perumahan TKBM Kelurahan Sei Mati, Senin (13/10/2025) (Foto: Kamaluddin/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ratusan rumah warga di kawasan Kecamatan Medan Labuhan masih tergenang banjir hingga Senin (13/10/2025). Kondisi terparah terjadi di Perumahan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang berada di Kelurahan Sei Mati, di mana air belum juga surut dan aktivitas warga terganggu.

Salah seorang warga, Samsul Lubis (52), menilai persoalan banjir yang berulang kali terjadi tanpa solusi menunjukkan lemahnya komitmen dan perencanaan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, khususnya dalam pengelolaan sistem drainase.

“Banjir sudah jadi langganan warga Komplek TKBM, apalagi setelah hujan deras. Ini bukti bahwa program normalisasi, masterplan drainase, dan janji-janji kampanye tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Ia menambahkan, lambannya proyek pengendalian banjir dan pengerjaan drainase yang dianggap tidak tepat sasaran membuat warga semakin kecewa. Samsul meminta Pemko Medan membuka data progres proyek pengendalian banjir secara transparan kepada publik.

“Kami minta Wali Kota Medan mampu memberikan rancangan nyata untuk mengatasi banjir di Kota Medan, serta mengevaluasi kinerja dinas terkait dan menindak tegas kontraktor yang tidak memenuhi target,” katanya.

Pemko Medan sebelumnya mengklaim telah melakukan berbagai langkah, seperti pengerukan drainase, pembangunan pintu air dan pompa, serta koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera II dan Kementerian PUPR. Namun, warga menilai hasilnya belum signifikan karena daerah padat penduduk masih sering tergenang banjir.

Genangan air di Komplek Perumahan TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan juga membuat aktivitas warga mencari nafkah terganggu. Banyak warga memilih tetap di rumah untuk menghindari risiko bahaya, sementara bantuan dari Pemko Medan belum terlihat di lokasi terdampak.

Di tengah banjir, sejumlah anak terlihat bermain di genangan air, meski kondisi tersebut berisiko terhadap kesehatan. Genangan air baru surut setelah beberapa hari, dan warga kerap terserang penyakit seperti gatal-gatal dan masuk angin.

Beberapa warga mengaku sudah mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka berharap Wali Kota Medan segera meninjau langsung lokasi perumahan buruh yang menjadi langganan banjir tersebut.

“Kami meminta agar Pemko Medan datang meninjau Komplek TKBM Medan Labuhan, supaya Wali Kota melihat sendiri bagaimana warganya menderita akibat genangan banjir,” ujar Panjaitan, warga Komplek TKBM Sei Mati.

Warga juga berharap agar infrastruktur di sekitar Komplek TKBM Upaya Karya segera diperbaiki, karena banyak saluran air yang tidak berfungsi dan minimnya ruang terbuka hijau (RTH) di Kelurahan Sei Mati membuat air sulit terserap.

“Warga Komplek TKBM Upaya Karya berharap agar Pemko Medan segera memperbaiki infrastruktur, apalagi saat ini ruang hijau sebagai tempat resapan air tidak ada lagi, begitu juga drainase yang harus diperbaiki,” pintanya.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN