Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat (SR) sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan menekan angka putus sekolah di daerah tersebut.

Kepala Dinas Sosial Sumut, Asren Nasution, mengungkapkan bahwa angka putus sekolah di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal itu, menurutnya, menjadi tanggung jawab bersama, termasuk bagi Provinsi Sumut untuk ikut menurunkannya melalui program SR.

“Angka putus sekolah di Indonesia pada tahun ajaran 2023–2024 meningkat menjadi 78.468 anak. Sebanyak 86,34% anak Indonesia sudah duduk di bangku SMA, SMK, atau MA, tetapi 33,21% di antaranya putus sekolah,” ujarnya saat temu pers di Kantor Gubernur Sumut, Senin (13/10/2025) sore.

Asren menilai SR dapat menjadi salah satu solusi efektif untuk menekan angka putus sekolah. Program ini juga sejalan dengan visi dan misi Gubernur Sumut, sserta mendukung program pemerintah pusat.

“SR merupakan program pemerintah pusat yang kita dukung sepenuhnya karena sejalan dengan visi dan misi Gubernur Sumut,” ucapnya.

Ia menambahkan, sejumlah SR di Sumut telah berjalan pada tahun ajaran ini. Selain berfungsi sebagai sarana pendidikan, sekolah ini juga diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan.

“Tahun ini, SR sudah dimulai di beberapa lokasi dengan memanfaatkan aset milik Kemensos (Kementerian Sosial), pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan instansi pemerintah lainnya. Salah satu tujuan SR adalah membentuk agen perubahan di kalangan keluarga miskin,” jelas Asren.

Menurutnya, realisasi SR di Sumut tahun ini telah mencapai enam unit, dengan total 25 rombongan belajar dan 625 siswa-siswi. Untuk tahun ajaran berikutnya, Pemprov Sumut juga telah menyiapkan rencana pembangunan tambahan.

“Pada tahun 2026, kita merencanakan pembangunan lima SR yang akan berlokasi di Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Padangsidimpuan, dan Tapanuli Selatan,” katanya. (hm16)