Thursday, August 28, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Wali Kota Pematangsiantar: Konsultasi Kesehatan Upaya Percepat Penurunan Stunting

journalist-avatar-top
Kamis, 28 Agustus 2025 16.34
wali_kota_pematangsiantar_konsultasi_kesehatan_upaya_percepat_penurunan_stunting

Penandatanganan komitmen bersama dalam penanggulangan dan percepatan penurunan stunting di Kota Pematangsiantar. (foto:diskominfosiantar/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, optimis prevalensi stunting di kota dapat terus ditekan dengan komitmen kuat, kolaborasi lintas sektor, serta optimalisasi anggaran yang ada.

Ia menegaskan, tim percepatan penurunan stunting harus bergerak bersama, bersinergi, dan menghadirkan inovasi terbaik.

Menurut Wesly, stunting merupakan salah satu prioritas nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Rembuk stunting menjadi bagian dari delapan aksi integrasi untuk memperkuat efektivitas intervensi penurunan stunting.

“Rembuk Stunting adalah langkah penting bagi pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara terintegrasi, melibatkan perangkat daerah, sektor non-pemerintah, hingga masyarakat,” ujarnya saat membuka Rembuk Stunting Aksi III Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Ruang Serbaguna, Kamis (28/8/2025).

Sebagai bentuk keseriusan, dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara seluruh pihak terkait. Wesly menekankan, komitmen itu harus benar-benar dijalankan sepenuh hati demi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di Pematangsiantar.

Ia juga meminta lurah di wilayah yang menjadi lokus stunting tahun 2025, agar serius melaksanakan program pencegahan. Salah satunya, setiap calon pengantin diwajibkan melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan di puskesmas.

“Langkah ini penting untuk menciptakan keluarga sehat, mencegah kematian ibu dan anak, serta mempercepat penurunan stunting,” tuturnya.

Wesly berharap seluruh upaya ini dapat menurunkan prevalensi stunting dan mewujudkan visi-misi Kota Pematangsiantar, yakni Cerdas, Sehat, Kreatif, dan Selaras.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), Hasudungan Hutajulu menyebutkan, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 mencatat prevalensi stunting di Pematangsiantar sebesar 12,2 persen. Angka tersebut menempatkan Pematangsiantar pada posisi terbaik ketiga dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut).

“Capaian ini jangan membuat kita lengah. Penurunan stunting harus terus diupayakan agar angka tersebut semakin turun dari tahun ke tahun,” kata Hasudungan. (jonatan/hm16)

REPORTER: