ASB dan Pemkab Langkat Perluas Program Kesehatan Reproduksi Remaja

ASB berkomitmen untuk melanjutkan program pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi remaja (HKSR) di Langkat. (foto: amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Meski masa pendanaan telah berakhir, Aliansi Sumut Bersatu (ASB) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi remaja (HKSR) di Kabupaten Langkat. Program ini bahkan akan diperluas ke seluruh kecamatan, sejalan dengan visi Bupati Langkat untuk menjangkau lebih banyak remaja.
Direktur ASB, Ferry Wira Padang, menjelaskan program ini tidak hanya fokus pada edukasi remaja, tetapi juga mendorong pemerintah daerah untuk mengimplementasikan kebijakan yang sudah ada secara efektif.
“Mimpi kita adalah memiliki kader muda di setiap kecamatan yang mampu menjadi edukator sekaligus teman sebaya untuk menyelesaikan masalah-masalah remaja,” ujarnya, Kamis (28/8/2025).
Baca Juga: ASB Soroti Tingginya Kasus Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik di Kalangan Remaja Langkat
Kolaborasi ASB dengan Pemkab Langkat diperkuat melalui Surat Keputusan (SK) Bupati yang membentuk tim gugus tugas implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. ASB merupakan salah satu organisasi masyarakat sipil yang aktif dalam gugus tugas tersebut.
Ira juga menambahkan, ASB telah meluncurkan sebuah buku dokumentasi praktik baik yang diharapkan dapat menginspirasi remaja dan komunitas di kecamatan lain untuk menerapkan pendekatan serupa.
Sementara itu, Qamarun Khairul Arifin, salah satu anggota komunitas Cikal Akademia, menceritakan tantangan dalam mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan reproduksi, yang masih dianggap tabu di beberapa wilayah.
“Banyak teman yang tidak tahu atau paham tentang dampak dari isu ini. Kalau kami bahas di kampung, sering dianggap tidak pantas dibicarakan di ruang publik,” kata Qamarun.
Namun, melalui keterlibatannya di program ASB, Qamarun dan rekan-rekannya mulai menyadari pentingnya edukasi ini. Mereka pun mulai dari langkah kecil, seperti menggunakan istilah ilmiah untuk organ reproduksi, demi mengurangi candaan seksual yang kerap berujung pada pelecehan verbal.
“Di Kecamatan Stabat saja kini sudah ada sekitar 25 anggota aktif di Cikal, bagian dari total 70 kader muda yang tersebar di Kabupaten Langkat,” tuturnya. (amita/hm24)