Simalungun, MISTAR.ID

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menegaskan komitmennya untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di wilayahnya. Melalui Rapat Pelaksanaan Aksi Konvergensi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) yang digelar Kamis (21/8/2025) di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Pemkab menargetkan angka stunting turun dari 26 persen pada 2024 menjadi 14 persen pada 2025.

Rapat tersebut dibuka Wakil Bupati Simalungun, Benny Gusman Sinaga, mewakili Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih. Benny menegaskan pesan Bupati penurunan stunting adalah prioritas utama pembangunan sumber daya manusia.

"Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia karena berdampak langsung pada kualitas generasi masa depan. Pemerintah menargetkan angka stunting nasional turun menjadi 14,4 persen pada 2026 dan 5 persen pada 2045 sesuai RPJMN 2025–2045," ujar Benny.

Data menunjukkan, angka stunting nasional berhasil turun 9 persen dalam lima tahun terakhir, dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 21,6 persen pada 2023. Namun, kondisi di Simalungun masih di atas rata-rata dengan prevalensi 26 persen pada 2024, sehingga diperlukan penurunan 12 persen lagi untuk mencapai target 14 persen tahun ini.

"Berdasarkan data, terdapat 24.560 keluarga berisiko stunting di 32 kecamatan di Kabupaten Simalungun. Ini tugas besar yang membutuhkan kerja keras serta kolaborasi lintas sektor," kata Benny.

Ia juga mengajak seluruh perangkat daerah untuk bekerja dengan penuh komitmen dan semangat agar target tersebut tercapai. "Saya optimis, apabila kita semua bekerja dengan kesungguhan, target 14 persen dapat kita capai tahun ini," ucap Benny. (Indra/hm18)